Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lisa BLACKPINK dituduh melakukan plagiarisme. Tuduhan tersebut terkait busana yang digunakannya dalam video musik terbaru "ROCKSTAR" yang baru dirilis beberap hari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam video tersebut, Lisa mengenakan berbagai busana yang menampilkan dirinya sebagai rockstar. Salah satunya atasan berbentuk bintang yang diduga meniru karya desainer lain.
Klaim plagiarisme
Klaim plagiarisme diketahui dari tangkapan layar berisi pesan antara desainer Yue Yang (yang menjalankan merek A1J) dan seorang pengguna yang dibagikan secara online di situs Tiongkok xiaohongshu. Dalam pesan tersebut, desainer menjelaskan bahwa mereka belum pernah dihubungi tentang penggunaan desain tersebut dan mereka terkejut bahwa tim Lisa telah menggunakan versi “rip-off”.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Desainer Yue Yang menjelaskan proses pembuatan dress bintang pertama dan variasinya. Ternyata gaun tersebut dibuat pertama kali pada tahun 2020. "Terinspirasi oleh budaya pemuda Beijing dan band rock&roll Tang Chao, gaun bintang ini dilukis tangan oleh saya selama masa pandemi saat belajar di london. Juga ada gaun merah pertama saya juga mendesain versi kulit hitam, versi hijau, lalu warna biru dan pelangi," tulisnya.
Dalam unggahan lainnya, Yue Yang mengatakan bahwa desain tiruan dijual dengan harga yang jauh lebih murah secara online. Sebagai penguat klaimnya, dia membagikan foto yang menunjukkan kemiripan dengan desainnya melalui Instagram.Termasuk tampilan akhir dan selebriti yang memakainya, salah satunya NingNing aespa.
Penyelidikan detail plagiarisme
Yue Yang ingin menyelidiki lebih detail plagiarisme tersebut. Dia juga berusaha untuk menghubungi stylist yang jelas-jelas menurutnya meniru desain tersebut. Namun sampai saat ini dia belum mendapat jawaban.
Meskipun dia juga mengaku tidak memiliki hak cipta untuk desain tersebut karena memakan waktu dan uang. "Saya tidak memiliki kapasitas untuk mendaftarkan merek saya selama masa pandemi. Terutama saya merancang dan membuat di London sementara sebagian besar karya “terinspirasi” lainnya dibuat di tempat lain, ada perbedaan hukum di berbagai daerah," ujarnya.
Di akhir pernyataannya, dia mengaku mendapatkan ancaman sejak menyuarakan kegelisahannya melalui website xiaohongshu. Pihak LLOUD, agensi Lisa juga belum memberikan tanggapan terkait tuduhan ini.
KOREABOO