Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Danau Toba Jadi Anggota UNESCO Global Geopark

Sidang konfrensi internasional UNESCO di Paris pada April 2020 akan mengumumkan Danau Toba sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG).

4 Maret 2020 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan dan Menparekraf Wishnutama Kusubandio sedang bersantai di Kaldera Danau Toba, pada Selasa, 3 Maret 2020. Dok. Kemenparekraf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Medan - Sidang konferensi internasional UNESCO akan digelar di Paris pada April 2020 mendatang. Salah satu agendanya adalah mengumumkan Danau Toba sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut pendapat Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo, status tersebut akan mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara dan memajukan industri pariwisata tanah air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Masih on track, tanggal pengumumannya belum tahu pasti. Tapi, pada April 2020 Danau Toba akan ditetapkan menjadi salah satu anggota UNESCO Global Geopark," kata Arie kepada TEMPO di kantornya, Rabu, 4 Maret 2020.

Arie menjelaskan, untuk masuk sebagai member UGG tidak mudah. Keunikan dari biodiversity, geodiversity dan culture di Danau Toba yang menjadi salah satu indikator diterima atau tidaknya sebagai anggota UGG.

Namun perlu waktu yang panjang untuk diakui, sembilan tahun menunggu, sejak diajukan pertama kali ke UNESCO pada 2011 lalu. Persetujuan baru diakui UGG pada acara The 6th Asia Pasicific Geoprak Network (APGN) Symposium yang digelar di Rinjani, Lombok pada 1 September 2019.

Geopark Kaldera Toba akan memberi manfaat kemandirian, daya saing dan kesejahteraan kepada masyarakat dan wilayah sekitar yang menjadi bagian dari Geopark Danau Toba. Akan banyak lembaga internasional dan investor datang untuk mengedukasi dan mengembangkan pariwisata Danau Toba.

"Ada 16 geosite yang kami usulkan waktu itu, sudah berkoordinasi
dengan Pemerintah Provinsi Sumut untuk fokus dalam pengembangannya. Supaya Danau Toba makin tumbuh," ucapnya.

Ke-16 geosite tersebut adalah: Sipisopiso-Tongging di Kabupaten Karo dan Silalahi-Sabungan di Kabupaten Dairi. Haranggaol dan Sibaganding di Kabupaten Simalungun. Di Kabupaten Tobasamosir terdapat Taman Eden, Batu Basiha-TB Silalahi-Balige, dan Situmurun. Kemudian, Hutaginjang dan Muara Sibandang di Kabupaten Tapanuli Utara.

Suasana di The Caldera Toba Nomadic Escape Danau Toba. TEMPO | Iil Askar Mondza

Selanjutnya, Sipincur dan Bakara-Tipang di Kabupaten Humbang Hasundutan. Tele, Pusukbuhit, Hutatinggi Sodihoni, dan Ambarita-Tuktuk-Tomok di Kabupaten Samosir. Terakhir, Geosite Danau sebagai pemersatu seluruh kabupaten sekawasan Danau Toba.

"Semua geosite ini kami anggap mewakili keanekaragaman yang ada di Danau Toba," pungkas Arie.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus