Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Travel and Tourism Competetive Index menunjukkan kualitas toilet umum Indonesia terbilang rendah. Jauh lebih rendah dibanding Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Odo RM Manuhutu mengatakan pemerintah telah mengambil langkah untuk memperbaiki kualitas toilet di destinasi wisata Indonesia. "Kami terbuka untuk perbaikan sarana dan prasarana toilet umum dari pihak manapun," kata Odo RM Manuhutu dalam jumpa pers virtual, Jumat 19 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Februari 2020, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengecek 39 titik di destinasi wisata Danau Toba, Sumatera Utara. Saat itu tim mendapati kondisi toilet sangat memprihatinkan. Tidak ada air, pintu dan atap rusak, hingga kamar mandi umum menjadi tempat tinggal penduduk sekitar.
Danau Toba, Sumatera Utara menjadi salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) yang diusung pemerintah. Untuk menunjang lokasi wisata itu, telah dibangun The Kaldera Toba Nomadic Escape, di atas lahan Zona Otorita Kabupaten Toba Samosir. TEMPO/Tony Hartawan
Odo RM Manuhutu menjelaskan, pemerintah menggandeng perusahaan penyedia layanan toilet dari Swiss, Mister Loo untuk membenahi toilet umum di Danau Toba, Sumatera Utara. "Kenapa Mister Loo? Karena kami ingin menggunakan standar terbaik sehingga wisatawan domestik dan internasional memperoleh pelayanan prima," katanya.
Pemerintah ingin wisatawan yang datang ke destinasi wisata dapat memanfaatkan toilet dengan suasana seperti kamar mandi hotel atau mal. "Ini upaya meningkatkan indeks kompetitif kita," katanya. "Kami berharap kualitas toilet umum yang baik mampu membangun destinasi wisata berkualitas."
Saat ini PT Pertamina akan membangun toilet berkualitas di sepuluh titik di sekitar Danau Toba. Pembangunan toilet di destinasi wisata harus memperhatikan desain universal sehingga terakses oleh wisatawan dengan berbagai kondisi. "Tidak menutup kemungkinan kalau ada toilet yang bagus di luar sana bisa kita contoh dan replikasi," ucap Odo.