Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa 23 Februari 2021. Bendungan ini memiliki luas genangan hingga 99,78 hektare.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Jokowi menjelaskan, Bendungan Napun Gete adalah waduk ketiga dari jatah tujuh bendungan di NTT. Selain Bendungan Napun Gete, ada Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu yang sudah beroperasi pada 2018 dan 2019. "Sekarang Bendungan Napun Gete di juga sudah selesai," kata Presiden Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, NTT ini memiliki daya tampung air berkapasitas 11,2 juta meter kubik untuk mengairi 300 hektare lahan pertanian dan pasokan air untuk ternak. Seperti waduk lain, Bendungan Napun Gete juga bakal menjadi destinasi wisata baru di Maumere.
Presiden Indonesia, Joko Widodo saat menandatangani prasasti usai meresmikan Bendungan Napun Gete, Kabupaten Sikka, NTT, 23 Februari 2021. Foto/youtube.com
Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja meminta kontraktor menanam pohon rindang khas NTT di sekitar Bendungan Napun Gete. Beberapa tanaman khas NTT antara lain flamboyan, pohon kelor, pohon avokad, dan tanaman hias lainnya. Dia juga berharap terdapat gerbang utama, gardu pandang, helipad, sampai area spillway.
Mengenai infrastruktur, Endra menjelaskan terdapat akses jalan nasional ke bendungan sepanjang 11 kilometer yang kini sedang diaspal. Pembangunan Bendungan Napun Gete menggunakan biaya APBN sebesar Rp 880 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) sejak Januari 2017.
Bendungan Napun Gete mampu memasok air baku hingga 214 liter per detik, pengendali banjir sebanyak 219 meter kubik/detik, dan berpotensi menjadi pembangkit tenaga listrik sebesar 0,71 mega watt.