Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tomohon, salah satu daerah dengan daya tarik berupa bentang pegunungan di Sulawesi Utara, dalam beberapa tahun ini ramai dikunjungi wisatawan asing alias wisman. Tingginya kunjungan wisman disebabkan oleh adanya penerbangan langsung dari beberapa negara ke, seperti Cina, ke Manado.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebanyak 90 persen wisman (yang) datang ke Manado, umumnya akan pergi ke Tomohon," kata Kepala Dinas Pariwasata Kota Tomohon Masna Pio saat ditemui di kantor Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat, pada Senin, 9 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedatangan wisman ke Tomohon berdampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat lokal. Sebab, rata-rata wisman akan menghabiskan uang Rp 150 ribu per hari ketika berlibur di sana. "Itu baru untuk beli suvenir, jajan kecil, atau oleh-oleh," ucapnya.
Baca juga: Temapat Menyepi di Bukit Doa Tomohon
Uang senilai Rp 150 ribu per hari tersebut umumnya dihabiskan untuk membeli kerajinan tangan khas bikinan masyarakat setempat. Sejumlah warga biasanya menawarkan suvenir berupa pernak-pernik dari bambu atau kayu-kayu. Semisal topi dan tempat lampu.
Selain itu, wisman gemar membelanjakan uangnya untuk membeli buah-buahan segar. Sebab, Tomohon terkenal sebagai daerah dataran tinggi yang cocok ditanami buah-buahan seperti stroberi. Buah segar ini bisa ditemui di pasar-pasar tradisional setempat.
Kuliner ekstrem juga tergolong salah satu jajanan favorit para wisman ketika melancong ke sana. Di Tomohon, kuliner ini amat ikonis. Terdapat pasar kuliner ekstrem di sana yang menyediakan beragam olahan makanan tak lazim. Semisal daging ular, kelelawar, monyet, anjing, kucing, dan tikus sawah.
Wisman datang ke Tomohon mayoritas berasal dari Cina lantaran ada charter flight langsung dari negaranya ke Manado. Selain itu, wisman Eropa juga tercatat menjadi pengunjung asing terbanyak ke kota itu.
Kunjungan wisman ke Tomohon dari tahun ke tahun, menurut data pemerintah setempat, meningkat. Pada 2015, angka kunjungannya tercatat 15 ribu. Sedangkan pada 2016 sebanyak 49 ribu. Adapun pada tahun lalu mencapao 79 ribu dan tahun ini, hingga bulan keenam, terdata 60 ribu kunjungan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui angka wisman datang ke Sulawesi Utara, termasuk Tomohon, meningkat drastis. Berdasarkan compound annual gross rate-nya, pertumbuhan jumlah kunjungannya per tahun Sulawesi Utara terdata menjadi yang paling tinggi di antara kota-kota wisata lain di Indonesia pada tahun lalu.
Pertumbuhan kunjungan wisman ke Sulawesi Utara menduduki peringkat pertama, yakni mencapai 66 persen. Sedangkan peringkat kedua diduduki Mataram di Lombok sebesar 20 persen. Lalu Yogyakarta 17 persen dan Bali 15 persen. Sulawesi Utara pun menjadi salah satu andalan kota wisata di Indonesia yang mendatangkan devisa tertinggi.