Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran dan pendistribusian vaksin Covid-19 membawa harapan bagi para pelaku industri pariwisata, termasuk agen travel (travel agent). Mereka optimistis minat berwisata di tanah air akan meningkat tahun ini.
Mariani Tjan, pelaku bisnis agen perjalanan yang menaungi Dwidaya Tour, mengatakan saat vaksin Covid-19 mulai didistribusikan, permintaan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri mulai berdatangan meski masih menunggu aturan terbaru. "Saya kan bisa menangangi corporate, permintaan untuk 2021 sudah ada tapi kebanyakan Q3 minta ke Korea dan Jepang meski belum dibuka tapi kita udah request ke sana dan sudah dijawab, mereka kan berpikir setelah vaksin sudah bisa jalan," kata dia, Senin, 8 Februari 2021.
Mariani juga mengatakan bahwa pihaknya sudah diminta membuat rencana perjalanan ke Qatar untuk acara Piala Dunia 2022. "Kita udah ada yang minta buat Piala Dunia, ada perusahaan kosmetik besar, dia udah minta ke kita buat 1.000 orang untuk ke Qatar," ujarnya.
Selama masa pandemi, perjalanan keluar negeri bisa dibilang hampir tidak ada permintaan, kecuali untuk wilayah Turki, Dubai dan Maladewa. Sementara untuk destinasi dalam negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan lima destinasi super prioritas yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Likupang (Sulawesi Utara), dan Mandalika (Nusa Tenggara Barat).
Meski begitu, perjalanan wisata domestik yang menggunakan agen perjalanan tidak terlalu banyak. Sebab, rata-rata wisatawan lokal tidak membutuhkan pemandu dan reservasi untuk hotel dan tiket.
Dari lima destinasi super prioritas, yang paling banyak dipilih adalah Labuan Bajo dan Yogyakarta. Namun peminatnya lebih banyak dari perusahaan. Untuk individu dan keluarga lebih memilih berjalan sendiri. "Paling banyak Labuan Bajo kalau corporate. Raja Ampat, Sumba juga, Yogya," kata Mariani.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Agen Indonesia (Astindo), Pauline Suharno mengatakan pihaknya rutin memberikan pelatihan untuk mengenalkan tujuan wisata yang ada di Indonesia, terlebih pada destinasi super prioritas. "Teman-teman agen paling hafal sama rute Singapura, Jepang, Korea. Sekarang kita memperkenalkan destinasi-destinasi lokal ke teman-teman yang frontliner," kata Pauline.
Tahun 2021 menjadi tahun yang penuh tantangan dan harapan bagi pelaku industri pariwisata. Peraturan pemerintah pun menjadi acuan untuk para agen travel untuk bergerak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini