Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Elton John Kritik Legalisasi Ganja: Salah Satu Kesalahan Terbesar dalam Sejarah

Musisi Inggris, Elton John mengkritik kebijakan legalisasi ganja karena efek adiktif dan dampaknya pada pola pikir.

13 Desember 2024 | 15.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Elton John, musisi kawakan asal Inggris, baru-baru ini mengkritik tentang kebijakan legalisasi ganja. Ia menilai, kebijakan yang saat ini berlaku di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Kanada itu merupakan kesalahan terbesar dalam sejarah. Dalam wawancara dengan Time Magazine yang terbit pada Rabu, 11 Desember 2024, ia menjelaskan bahwa ganja berpotensi menyebabkan ketergantungan dan berdampak buruk pada kemampuan berpikir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya tetap berpendapat bahwa ganja itu adiktif. Itu bisa membawa orang pada obat-obatan lainnya,” kata Elton. Penyanyi yang dikenal dengan lagu-lagu hit seperti ‘Your Song’ itu menilai, saat seseorang berada dalam pengaruh ganja—mereka tidak berpikir dengan normal. “Legalisasi ganja adalah salah satu kesalahan terbesar yang pernah dilakukan,” ungkapnya.

Pengalaman Elton John Saat Kecanduan 

Dilansir dari People, bagi Elton, yang telah 34 tahun menjalani hidup bebas dari ganja sejak 1990, pengalaman pahit dengan ketergantungan obat-obatan terlarang itu menjadi alasan utama di balik pandangannya tersebut. Ia menilai, perubahan kebijakan legalisasi ini berisiko membuat lebih banyak orang jatuh ke dalam lingkaran kecanduan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Musisi 77 tahun itu bercerita tentang pengalaman pribadinya dengan narkoba yang dimulai dengan kokain. Kala itu ia pertama kali diajak oleh mantan manajer sekaligus kekasihnya, John Reid. Namun, puncak dari perjalanan kelamnya terjadi setelah kematian sahabatnya, Ryan White yang mengidap AIDS dan meninggal pada 1990.

“Segalanya mencapai klimaks saat pemakaman Ryan di Indianapolis. Itu adalah minggu yang sangat emosional dan menyedihkan,” kata Elton. Ia lalu kembali ke hotel dan merasa benar-benar terpuruk. Kejadian itu membuatnya tersadar tentang sejauh mana ia terjerumus.

Momen itu juga menjadi titik balik Elton untuk menjalani rehabilitasi. Pada 29 Juli 1990, ia memutuskan untuk menjalani perawatan di Parkside Lutheran Hospital di Chicago, dan sejak saat itu, ia tidak pernah lagi menyentuh narkoba atau alkohol.

Cerita Elton Soal Dampak Negatif Narkoba 

Elton tak hanya mengungkapkan dampak narkoba pada dirinya, tapi juga pada orang-orang di sekitarnya. “Ketika kamu menggunakan narkoba, kamu membuat keputusan yang buruk,” ujarnya. Elton juga mengungkapkan pada masa ketergantungannya, ia sering menjalin hubungan dengan orang yang ia sukai, namun akhirnya membuat mereka terjebak karena hidup mereka hanya berfokus pada dirinya, dan kini ia menyesali itu.

Bagi Elton, ketergantungan pada narkoba juga mengaburkan pola pikir dan membuatnya sulit untuk mengakui kesalahan. "Sulit sekali memberi tahu seseorang bahwa mereka bersikap buruk, dan lebih sulit lagi untuk mendengarnya," kata dia.

Selain membicarakan bahaya narkoba, Elton juga berbagi perjalanannya menuju pemulihan yang tidak hanya secara fisik, tapi juga spiritual. "Saya tidak begitu percaya pada Tuhan seperti yang diajarkan dalam Alkitab, tapi saya percaya ada kekuatan yang lebih tinggi yang selalu menjaga saya," tuturnya. 

Ia lalu mengenang momen-momen penting yang membantunya tetap konsisten untuk pemulihan, seperti dukungannya terhadap Boy George dan Ryan White. "Ryan adalah salah satu alasan terbesar mengapa saya bisa bertahan dan memilih untuk hidup lebih baik,” ujarnya menambahkan.

Legalisasi Ganja di Beberapa Negara

Di Amerika Serikat, ganja kini dilegalkan di 25 negara bagian, sementara di Kanada, kebijakan serupa berlaku secara nasional. Selain itu, beberapa negara lain seperti Meksiko, Afrika Selatan, dan Jerman juga telah melegalkan ganja dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, perdebatan mengenai status ganja sebagai gateway drug atau obat yang membuka jalan kecanduan lebih parah masih terus bergulir. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat bahwa meskipun tidak semua pengguna ganja beralih ke narkoba lain, mereka yang melakukannya cenderung memiliki risiko kecanduan yang lebih tinggi terhadap zat lain seperti alkohol dan tembakau.

PEOPLE | TIME MAGAZINE | CDC

https://www.cdc.gov/cannabis/risk-factors/using-other-drugs.html

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus