Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menara Eiffel di Paris, Prancis, sudah tutup selama empat hari, mulai dari Senin sampai dengan Kamis, 22 Februari 2024. Penutupan ini dilakukan karena aksi pemogokan pekerja dari salah satu ikon paling terkenal di dunia itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bangunan ikonik yang direncanakan jadi jantung perayaan Olimpiade Paris 2024 pada pertengahan tahun ini dilarang dikunjungi wisatawan. Dilansir darI Euronews, Kamis, satu perwakilan pemogok, Denis Vavassori dari serikat pekerja CGT, sebelumnya telah memperingatkan bahwa aksi protes mereka dapat berlangsung selama beberapa hari, bahkan berminggu-minggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut fakta tentang penutupan Menara Eiffel
1. Buka setiap hari pada kondisi normal
Menara Eiffel biasanya buka 365 hari setahun. Namun, pekerja yang mogok telah menyebabkan monumen Paris ditutup selama empat hari pada minggu ini. Ini merupakan pemogokan kedua dalam dua bulan terakhir.
Tahun lalu, monumen tersebut juga ditutup untuk pengunjung selama 10 hari selama protes besar-besaran di seluruh Prancis terhadap rencana pemerintah untuk mereformasi sistem pensiun negara tersebut.
2. Bagaimana jika sudah beli tiket?
Tiket untuk naik ke menara ini bisa dibeli hingga dua bulan sebelumnya. Jadi, jika ada wisataan yang sudah memesan tiket untuk mengunjungi landmark tersebut, pengunjung harus memeriksa situs webnya untuk mendapatkan informasi mengenai jam buka. Pada Kamis, ada peringatan bahwa menara ini masih ditutup. Operator menara, SETE, menjamin tiket dapat direimburse. Pengunjung yang sudah membeli tiket akan dikirimi email dari pengelola untuk prosedur perubahan atau pengembalian.
3. Tuntutan pekerja
Karyawan yang mogok menuntut kenaikan gaji sebanding dengan pendapatan dari penjualan tiket. Mereka juga menginginkan peningkatan pemeliharaan menara berusia 135 tahun tersebut, yang menunjukkan bekas karat pada beberapa besinya.
Para pemimpin serikat pekerja sudah berulang kali mengkritik model bisnis operator menara tersebut. Mereka mengatakan bahwa bisnis tersebut didasarkan pada perkiraan jumlah pengunjung di masa depan yang terlalu tinggi, dengan mengorbankan biaya pemeliharaan dan gaji karyawan.
Menara ini menghasilkan jutaan euro setiap tahunnya untuk Kota Paris, pemiliknya. Wakil Wali Kota Paris, Emmanuel Grégoire, mengatakan pada Rabu bahwa penutupan selama pandemi COVID-19 mengurangi pendapatan sebesar €130 juta atau sekitar Rp2,2 triliun.
Namun dia menegaskan bahwa pemeliharaan menara tidak berdampak buruk. “Monumen ini dalam kondisi sangat baik,” katanya kepada stasiun televisi France Info, sambil menambahkan bahwa ia mengharapkan perusahaan pengelola menara untuk menyelesaikan masalah ini dengan para pemogok.
4. Jadi jantung Olimpiade Paris
Menara ini akan tampil menonjol di Olimpiade Paris musim panas ini dan Paralimpiade berikutnya. Medali Olimpiade dan Paralimpiade di Paris ditempeli dengan potongan besi heksagonal yang diambil dari bangunan bersejarah tersebut.
Stephane Dieu dari serikat pekerja CGT yang mewakili sejumlah besar karyawan Menara Eiffel mengatakan para pemogok ingin menyampaikan tuntutan mereka kepada pejabat kota dan mencapai kesepakatan dengan pemilik menara agar semuanya berjalan lancar pada musim panas ini.
EURONEWS | HINDUSTAN TIMES
Pilihan Editor: Menara Eiffel Tutup karena Pemogokan pada Peringatan 100 Tahun Kematian Perancangnya