Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta menjadi Terminal low-cost carrier terminal atau LCCT pertama di Indonesia yang diklaim ramah pelancong. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan istilah ramah traveller di sini berarti segala fasilitas yang tersedia di terminal itu sesuai dengan kebutuhan wisatawan yang sebagian besar adalah generasi milenial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"LCC Terminal 2F didesain sesuai kebutuhan traveller yang mengutamakan kepraktisan, kecepatan, dan kemudahan," ujar Muhammad Awaluddin, Senin 29 April 2019. LCCT 2F yang mulai beroperasi hari ini, Rabu 1 Mei 2019 memiliki check-in counter, self check-in counter, konter imigrasi, fasilitas kesehatan, Value Added Tax (VAT) Refund, tempat pemeriksaan Bea Cukai, dan lainnya.
Awaluddin menambahkan, terminal khusus low cost carrier ini penting karena semakin banyak orang yang menggunakan jasa penerbangan berbiaya murah, terutama generasi milenial. Di Bandara Soekarno-Hatta sendiri, menurut dia, sekitar 60 persen penumpang pesawat adalah anak muda.
Koridor Check-In International maskapai penerbangan Garuda Indonesia di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten (18/4). TEMPO/Arif Fadillah
Supaya proses di bandara memenuhi kebutuhan yang praktis, cepat, dan mudah tadi, Muhammad Awaluddin melanjutkan, pengelola Bandara Soekarno-Hatta melakukan langkah efisiensi. Contohnya dengan mengurangi jumlah check-in desk di LCC Terminal 2F dari 20 unit pada 2020 menjadi 10 unit pada 2022.
Pengurangan jumlah check-in desk itu diiringi dengan penambahan fasilitas self check-in sebanyak 40 unit. "Seiring dengan itu, fasilitas self bag drop ditambah dari 10 unit pada 2020, menjadi 20 unit pada 2022," kata Muhammad Awaluddin.
Dia menambahkan, pelayanan di LCC Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta difokuskan pada digitalisasi seperti web check-in, self check-in, dan self bag drop. "Kami menyebut semua layanan ini dengan technology implementation for value added services. Ada berbagai layanan berbasis teknologi yang selalu kami perbarui," ucap dia.