Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Fauzi Baadila: Jadi Relawan Kemanusian Mengajarkan Kita Kuat

Menurut Fauzi Baadila mendegar cerita korban yang langsung berdampak sangat menyentuh hati dan bermanfaat.

30 Januari 2021 | 13.22 WIB

Fauzi Badilla.  ANTARA/Reno Esnir
Perbesar
Fauzi Badilla. ANTARA/Reno Esnir

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Mamuju- Aktor Fauzi Baadila ikut dalam tim relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang membantu evakuasi korban gempa di Mamuju, Sulawesi Barat. Ia ditemui di posko relawan ACT di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu pagi, 30 Januari 2021. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menjadi relawan kemanusiaan bukan barang baru bagi aktor film Mengejar Matahari ini. Ia telah menjadi relawan kemanusiaan sejak 2018. Dia bergabung dengan tim Aksi Cepat Tanggap pertama kali langsung ke lokasi perang Suriah. "Saya dua kali ke sana (Suriah), tahun 2018 dan Januari 2020," kata Fauzi.

Dia bercerita saat ke Suriah menyaksikan langsung rudal jatuh dan tidur dalam situasi perang jarak dekat. Awal menjadi relawan dalam kondisi berantakan itu membuat mentalnya drop, namun lama-kelamaan menjadi terbiasa.

"Bagus buat mental, sekarang sudah happy, paling enggak ada waktu bantu orang," tutur pemeran film 212 The Power of Love ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pemain film Cukup Gue, Fauzi Baadilah, saat diwawancara di Jakarta, Sabtu, 22 Oktober 2016. Tempo/Vindry Florentin

Selama menjadi relawan, ia menyalurkan bantuan untuk korban, mendengarkan cerita, dan mendokumentasikannya. Kegiatan itu perlu didokumentasi lantaran donatur atau masyarakat kerap meragukan bantuan tersebut sampai ke korban. "Yang penting niatnya benar, enggak ada masalah," kata Fauzi.

Baca juga: Sambil Menangis, Fauzi Baadila Ceritakan Pengalamannya di Suriah

Selain ke Suriah, dia juga menjadi relawan kemanusiaan di beberapa daerah bencana seperti di Ambon, Nusa Tenggara Timur, Palu, dan Mamuju, Sulawesi Barat. Menurut Fauzi, mendegar cerita korban yang langsung berdampak sangat menyentuh hati dan bermanfaat. Bahkan ia mengatakan jika omongan korban lebih masuk diakal ketimbang mendengar 100 penceramah.

Mantan suami Senk Lotta ini mencontohkan selama tiga hari di Mamuju, ia melihat korban yang rumahnya runtuh. Mereka ada yang masih memiliki utang di bank dan tak punya apa-apa lagi. "Paling kena di hati saya, dampak psikologis tak semua kuat. Mental kayak gini harus saya copy, jangan jadi manusia lemah," tutur dia sambil mengatakan ini baru nasihat.

"Tapi ini semua titipan, yang penting sehat dan bisa kerja karena uang masih bisa dicari," kata dia menirukan perkataan korban gempa.

Fauzi mengatakan tertarik menjadi relawan lantaran ingin berbagi sesama manusia yang mengalami kesulitan. Oleh karena itu dia mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar mendoakan orang-orang yang terkena bencana. "Saya ngajak masyarakat doain saudara kita, kalau enggak bisa berdonasi bisa berbagi energi atau skill menjadi relawan," ujarnya. 

Fauzi Baadila menambahkan, menjadi relawan bukan hanya mengabdi ke sesama tetapi juga ke Tuhan. Semakin lama berada di zona nyaman maka manusia bakal terlihat cengeng dan lembek. Apalagi di awal tahun ini Indonesia dilanda musibah kurang lebih 185. "Gua belajar dari situ, kelamaan nyaman, kita bakal jadi manusia lembek".

DIDIT HARIYADI

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus