Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Seorang siswa Sekolah Alam Palembang mengenakan baju kelop, busana adat dari Nangroe Aceh Darussalam, begitu pandai membawakan Tari Didong khas tanah Gayo. Seusai tampil di hadapan penonton yang memenuhi ruang pertunjukan di Jakabaring, Palembang, siswa bernama Hamka Musa Aerosta itu kemudian menjadi model dadakan dengan latar serambi Rumah Aceh. Di hadapannya terhidang mi Aceh dan segelas ie boh timun atau es mentimun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sama seperti Hamka Musa Aerosta, seorang siswi sekolah dasar juga tampil memukai saat membawakan Tari Beremas. Ini adalah tari utama dalam pertunjukan seni Dul Muluk, salah satu seni khas Palembang. Mengenakan busana adat, dia menyanyikan lagu daerah Sumatera Selatan. Menjelang akhir pertunjukan, giliran siswa remaja menyuguhkan lakon Malam Bainai, sebuah tradisi menjelang pernikahan di ranah Minang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para orang tua yang berada di luar tempat pertunjukan menyiapkan beragam hidangan, seperti nasi Padang, roti buaya dari Betawi, Palembang, dan Sunda. Sejak pagi sampai siang, anak-anak tampak menikmati pesta dari beragam budaya Nusantara ini. Mereka menari, bernyanyi, berpantun, dan mencicipi aneka kuliner Nusantara. Mereka sedang mengikuti Festival Budaya Nusantara 2022 di Sekolah Alam Palembang.
Anak-anak Sekolah Alam Palembang mengenakan pakaian adat dari Aceh dalam Festival Budaya Nusantara 2022, Sabtu, 25 Juni 2022. TEMPO | Parliza Hendrawan
Ayah Hamka Musa Aerosta, Danny K Aerosta menyambut upaya sekolah dalam mengenalkan budaya, adat istiadat, kuliner, dan bahasa dari berbagai daerah kepada para siswa. Dia bersama para wali siswa turut menyiapkan pertunjukan yang mencerminkan kebudayaan Aceh. Mulai dari serambi yang dihias dengan tikar, ambal, meja makan, teko, gelas, dan piring, serta makanan dan minuman khas Tanah Rencong. "Anak-anak sudah berlatih menari sejak dua pekan lalu," kata Danny pada Sabtu, 25 Juni 2022.
Ketua Yayasan Sekolah Alam Palembang, Yuwono mengatakan, hajatan Festival Budaya Nusantara 2022 yang berlangsung setelah kenaikan kelas bertujuan mengenalkan budaya Nusantara kepada anak sejak dini. Dalam festival ini, para siswa mulai dari kelompok bermain, taman kanak-kanak, hingga SMA mengenal sebelas adat istiadat dan seni budaya dari berbagai daerah.
Sekolah Alam Palembang menggelar Festival Budaya Nusantara 2022 pada Sabtu, 25 Juni 2022 agar para siswa mengenal kebudayaan dari berbagai daerah. TEMPO | Parliza Hendrawan
Di antaranya, Tari Tor-tor dari Suku Batak, Tari Didong dari Aceh Gayo, Tari Marasek dari Sumatera Barat, Tari Beremas dari Palembang, Tari Akeke atau Akeka dari Suku Betawi, Tari Sisingaan dari Suku Sunda, dan Sekaten dari Jawa. Ada pula Magoak-goakan dari Bali, Lalatif dari Dayak, Rambu Solo’ dari Toraja, serta Sajojo dari suku Asmat. Dalam festival ini, anak-anak juga belajar mengenal beberapa kosa kata dari berbagai daerah.
Yuwono melanjutkan, setiap tahun panitia festival mengangkat tema berbeda agar anak-anak bisa mengenal pakaian, adat istiadat, bahasa, dan kuliner dari beragam daerah bahkan luar negeri. Pada tahun lalu misalkan, Sekolah Alam Palembang mengangkat tema Festival Budaya Asia 2021. Di sana, para peserta menampilkan berbagam budaya dari Jepang, Korea, Cina, India, dan Arab Saudi.
Baca juga:
Jangan Terkecoh Kuliner Khas Sumatera Selatan Ini, Mirip Bakso dan Mirip Santan padahal Bukan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.