Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Tari Muda-mudi Papua yang khas menggambarkan kekayaan tradisi timur Nusantara bakal ditampilkan di Wales, Inggris, pada 3-8 Juli nanti. Kesenian tersebut rencananya dipentaskan dalam panggung festival budaya antar-bangsa Llangollen International Musical Eisteddfof.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim yang akan membawakan tarian ini ialah siswa-siswi dari Sekolah Al-Izhar Pondok Labu, Jakarta, di bawah bimbingan sanggar tari Gema Citra Nusantara (GCN). “Mereka adalah duta bangsa yang akan memperkenalkan budaya Tanah Air,” kata Kepala Biro Komunikasi Publik Guntur Sakti saat ditemui di kantor Kementerian Pariwisata pada Sabtu sore, 23 Juni 2018.
Baca juga: 5 Lokasi Instagenic New Zealand Favorit Wisatawan di Musim Gugur
Tari Muda-mudi Papua merupakan pertunjukan yang menceritakan harmonisasi kekerabatan sekelompok pemuda asal tanah Papua. Kesenian tersebut umumnya ditampilkan pada acara-acara kepemudaan sebagai simbol persahabatan. Adapun penarinya biasanya berusia remaja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelepasan para penari yang akan pentas di Inggris awal Juli nanti untuk misi menggaet minat wisatawan asing datang ke Indonesia di Kementerian Pariwisata, Sabtu sore, 23 Juni 2018.( Foto: Tempo/Francisca Christy Rosana)
Guntur berujar, unsur seni dan budaya merupakan aset penting untuk menarik wisatawan asing berkunjung ke Tanah Air. Selama ini, dalam portofolio pariwisata, kedua unsur itu menempati presentasi daya tarik atraksi sebesar 60 persen. Artinya, seni dan budaya masih menjadi alasan paling kuat bagi wisatawan asing untuk datang ke Indonesia.
“Sedangkan alam persentasenya 35 persen dan buatan 5 persen,” ucap Guntur.
Di Inggris nanti, tarian ini bakal dibawakan oleh puluhan murid. Penata tari sekolah tersebut, Mira Arismunandar, mengatakan Tari Muda-mudi Papua dipilih lantaran memiliki nilai-nilai orisinalitas dan koreografi yang dapat menarik minat penonton.
Untuk menampilkan pentas ini, diperlukan sekitar 50 kali latihan. Mulai proses pengenalan budaya hingga pematangan formasi dan gerakan.
Baca juga: Tahukah Anda Ondel-ondel Dulunya Tak Tampil Semanis Sekarang
Bukan hanya menjadi hiburan, tari bakal dikompetisikan. Sebelumnya, sekolah Al-Izhar pernah mengikuti gelar budaya yang sama pada tahun lalu. Saat itu, para akademikus yang memperoleh dukungan Kementerian Pariwisata berhasil memperoleh juara 2 untuk kategori Dancing in The Street.
Selain Muda-mudi Papua, empat tarian lain akan ditampilkan. Di antaranya tari Nagekeo Bangkit dari Flores, tari Mirah dari Betawi, tari Belibis dari Bali, dan tari Kipah dari Nangroe Aceh – Sumatera Utara.
Direktur Utama Perguruan Al-Izhar Pondok Labu Arniyani Arifin mengatakan, lewat pagelaran tari tersebut, siswa-siswinya akan membawa harum nama kesenian Nusantara di Inggris. "Keterlibatan Indonesia dalam festival dunia ini, saya yakin dampaknya akan baik untuk semua sektor, termasuk pariwisata," katanya.