Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Gelora Lendang Kelor Pusat Olahraga dan Wisata di Desa Murbaya Pringgarata

Desa Murbaya tidak hanya kaya budaya dan sejarah, tapi juga aktif dalam bidang olahraga dan rekreasi

13 Agustus 2024 | 19.27 WIB

Gelora Lendang Kelor di Desa Murbaya, Pringgarata, Lombok Tengah. (Dok. Istimewa)
Perbesar
Gelora Lendang Kelor di Desa Murbaya, Pringgarata, Lombok Tengah. (Dok. Istimewa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Mataram - Desa Murbaya, Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menawarkan ragam destinasi wisata alam. Baru-baru ini sebuah gelanggang olahraga atau gelora Lendang Kelora diresmikan bersama warga setempat. Gelora tersebut menawarkan nuansa berolahraga dalam lingkungan alam yang masih asri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Desa Murbaya berjarak 17,4 kilometer arah timur dari Kota Mataram, atau sekitar 25,7 kilometer dari Bandara Internasional Lombok. Jika berkendara dapat ditempuh selama 44 menit. Sementara gelora Lendang Kelor atau Gelora LK berada di tengah persawahan yang hijau dan diapit baris pepohonan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pengunjung dapat menikmati udara segar dan pemandangan alam yang menenangkan sambil berolahraga atau sekadar bersantai. Wisatawan pun dapat merasakan pengalaman berbeda saat berkunjung ke Desa Murbaya.

Nama bersejarah 

Menurut Sekretaris Desa Murbaya, Ahmad Zaini, nama Lendang Kelor dipilih untuk menghidupkan kembali semangat Desa Lendang Kelor yang pada masa lalu merupakan lokasi penting dalam berbagai peristiwa sejarah. ‘’Nama ini tercatat dalam sejumlah babad, seperti Babad Praya, Babad Sakra, Babad Mengui, dan Geguritan Rusak Sasak,’’ ujarnya.

Gelora Lendang Kelor di Desa Murbaya, Pringgarata, Lombok Tengah. (Dok. Istimewa)

Nama Lendang Kelor juga ditemukan dalam peta Belanda dari tahun 1894 hingga 1908, sebelum desa ini berganti nama menjadi Desa Murbaya pada tahun 1914. Pada peta terbitan tahun 1894, pemerintah Hindia-Belanda bahkan menandai dua kawasan di wilayah Lendang Kelor dengan sebutan Bosch Tevens Hertenkamp Van Der Vorst dan Weide Poor De Paarden Van Der Vorst, yang berarti tempat penangkaran rusa dan tempat pemeliharaan kuda milik pangeran. 

Destinasi wisata dan olahraga

Kehadiran Gelora LK di Desa Murbaya tidak hanya memperkuat identitasnya sebagai desa yang kaya akan budaya dan sejarah, tetapi juga sebagai desa yang aktif dalam bidang olahraga dan rekreasi. Kombinasi antara olahraga dan wisata ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menarik lebih banyak pengunjung untuk datang dan menikmati keindahan serta keramahan Desa Murbaya.

Kepala Desa Murbaya, Herman Wijaya, berharap Gelora LK ini menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berolahraga dan mempererat tali persaudaraan. ‘’Gelora LK ini representatif untuk mengembangkan bakat dan minat mereka,’’ ujarnya.

Adapun spesifikasi dari Gelora Lendang Kelor terdiri dari lapangan mini soccer berukuran 35 x 64 meter persegi dan lapangan khusus untuk anak anak berukuran 30 x 42 meter persegi. Semua area lapangan dipagari dengan galvanis dan plastik bola. Sedangkan fasilitas lainnya termasuk tribun penonton, kamar mandi, tempat parkir. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus