Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Museum Tekstil memiliki bangunan yang cukup mempertahankan bangunan khas layaknya kolonial Belanda. Anda bisa menebaknya dengan bayangan pilar kayu dan tembok putih disandingkan berbagai flora hijau. Belajar dengan 2.500 koleksi di Museum Tekstil beberapa jam saja membuat Anda tampak cukup cerdas mengetahui perbatikan Nusantara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Museum Tekstil memasang Harga Tiket Masuk (HTM) Rp 5 ribuan. Namun, pembayaran tiket masuknya hanya melayani kartu uang elektronik JakCard.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Operasionalnya dimulai setiap Selasa-Minggu pukul 09.00 - 15.00 WIB. Lokasinya pun sangat strategi di Jalan Ks. Tubun Nomor 2-4, RT 4/RW 2, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, DKI Jakarta, 11420.
Fasilitas dan Kegiatan Seru di Museum Tekstil Jakarta
Wisata edukasi Museum Tekstil Jakarta akan membawa Anda belajar banyak hal, tidak terkecuali hasil alam yang sangat dibutuhkan dalam dunia pertekstilan.
- Kebun Pewarna Alam
Kebun Pewarna Alam termasuk satu-satunya area wisata alam di Museum Tekstil. Anda akan diajak berkebun untuk mengenal tanaman-tanaman herbal yang ternyata menjadi pelopor warna-warna cantik pada kain tekstil. Tumbuhan tersebut antara lain,kesumba, telang, indigo, daun kunyit, dan mahoni. Wawasan yang sangat bermanfaat sehingga Anda pun tidak hanya menikmati pameran karya tekstil yang sudah jadi saja.
- Workshop Batik
Saat Museum Tekstil mengadakan open house, Anda memiliki kesempatan untuk mengikuti workshop batik di tempat ini. Pada acara sebelumnya, kegiatan workshop membatik ini dilaksanakan di pendopo batik yang cukup luas pada halaman belakang museum Jakarta Barat ini. Pengalaman membatik dengan diedukasi oleh profesional langsung mungkin termasuk pengalaman pertama bagi Anda. Selain itu, Anda bisa membuat jumputan (pembuatan motif kain dengan metode ikat celup). Namun, ada biaya tambahan untuk penggantian material pembuatan jumputan kisaran Rp 40 ribuan dalam bentuk tiket masuk workshop. Setelah selesai membatik, hasil karya Anda boleh dibawa pulang sebagai kenang-kenangan di rumah.
- Koleksi Kain Non-Tenun
Batik dan dunia wastra (makna dan simbol dalam kain tradisional) sangat erat dan bukan hal yang asing diketahui. Di tempat koleksi kain non tenun, Anda akan melihat sajian alat-alat tenun seperti alat untuk menghias tekstil hingga mempersiapkan benang batik. Disusul dengan alat wastra tenun, alat tenun, dan alat kain bukan tenun hingga koleksi pakaian batik yang sudah jadi. Tercatat ada 12 kain koleksi busana wastra untuk teknik bukan tenun ini. Antara lain, sarung dari Pekalongan, Lasem, dan Tegal. Untuk kain, ada kain panjang khas Jawa seperti Yogyakarta, Lasem, Indramayu, dan Cirebon.
- Simulasi Menggunakan Batik Dibantu Artificial Intelligence
Koleksi-koleksi tradisional Museum Tekstil ternyata sudah dibekali oleh Artificial Intelligence (AI) sejak dahulu sebelum sistem canggih ini menghebohkan masyarakat Indonesia baru-baru ini. Dengan menggunakan Artificial Intelligence di kids zone, Anda bisa melakukan simulasi menggunakan batik. Cara menggunakannya, Anda cukup berdiri di depan layar sensor AI sehingga seluruh anggota badan dibaca dan mendapatkan rekomendasi batik yang cocok. Setelah ini, Anda diberikan informasi jenis batik sesuai gender dan asal batik sehingga fitting ini seperti realitas. Di mana tampak seluruh tubuh Anda menggunakan batik pilihan Al.
Fasilitas Lain-Lainnya
- Mushola
- Toilet
- Area parkir
- Perpustakaan
- Ruang menyusui
- Kantin
- Area duduk-duduk santai
- Pusat oleh-oleh.
Pilihan editor: Berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional, Tempat Tokoh Pergerakan Pernah Berkumpul
ALFI MUNA SYARIFAH