Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Para penjual kain di Yogyakarta mengatakan permintaan bahan kain berwarna merah cabai melonjak menjelang Imlek. Perayaan Tahun Baru Cina itu akan berlangsung pada Selasa, 5 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang mencari kain warna merah cabai banyak sekali. Stok selalu cepat habis," ujar Sri Winarni pemilik Toko Kain Kiloan Jogja saat ditemui Tempo, Jumat 1 Februari 2019. Antusiasme pembelian kain berwarna merah cabai itu mulai terasa pada pekan terakhir di Januari hingga saat ini.
Setiap hari, Sri Winarni menjual lebih dari 20 kilogram kain berwarna merah cabai. Satu kilogram kain memiliki panjang sekitar 5 meter. "Khusus untuk kain warna merah, omzet penjualannya naik lebih dari 50 persen," ujar dia.
Dia menambahkan, biasanya para pembeli yang berburu kain berwarna merah cabai ini berasal dari luar Yogyakarta, seperti Magelang, Solo, dan Klaten. Kain warna merah cabe ini bisa diperoleh di berbagai jenis bahan, antara lain toyobo, katun, 3D, brokat, erro, wolfis, dan corneli.
Sri Winarni pemilik Toko Kain Kiloan Jogja. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Harga kain juga bervariasi, tergantung pembeli ingin memakai harga meteran atau kiloan. Jika berdasarkan perhitungan meteran, harganya mulai Rp 6 sampai Rp 65 ribu per meter. Sedangkan jika konsumen membeli dalam satuan kilogram, harganya Rp 85 sampai Rp 165 ribu perkilogram.
Sri Winarni menambahkan, biasanya pembeli tak hanya memborong kain berwarna merah dari satu jenis bahan saja, melainkan turut membeli warna dan jenis kain lain sebagai kombinasi bahan.
Artikel lainnya:
Malaysia Buat Pertunjukan Barongsai di Dalam Akuarium Raksasa
Seorang pembeli kain kiloan dari Sleman, Yogyakarta, Tutik Widya, mengatakan sudah empat tahun terakhir berlangganan membeli kain di toko kiloan tersebut. Wanita 53 tahun itu mengatakan harga kain kiloan lebih murah dibanding kain yang dijual meteran. "Selisihnya bisa Rp 5.000 sampai Rp 10 ribu per meter," ujar Tutik yang membeli bahan brukat seharga Rp 165 ribu.