Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lakshadweep, kepulauan di Laut Arab yang menjadi kebanggan India, dipersiapkan menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di negara tersebut. Kawasan ini disebut-sebut menyerupai Maladewa, salah satu destinasi wisata palilng populer di dunia yang terkenal dengan keindahan pantai dan lautnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Potensi Lakshadweep sebagai tempat liburan tropis menarik perhatian akhir-akhir ini setelah Perdana Menteri Narendra Modi mengunggah foto-fotonya di sana. Pemerintah India pun berencana meningkatkan perjalanan ke wilayah itu dengan memperkenalkan bandara baru di Pulau Minicoy di Lakshadweep.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pulau Minicoy adalah pulau terbesar kedua dan paling selatan di Lakshadweep. Lapangan terbang ini tidak hanya berfungsi sebagai penghubung bagi para pelancong yang datang ke Lakshadweep untuk berlibur tetapi juga digunakan untuk mengoperasikan pesawat militer.
Sudah ada bandara kecil sebelumnya
Saat ini Lakshadweep hanya memiliki satu landasan terbang yang melayani seluruh pulau, yaitu di Pulau Agatti. Bandara Agatti yang dikelola oleh Otoritas Bandara India telah menjadi pintu gerbang sejak 2010. Namun karena hanya memiliki satu landasan udara, jenis pesawat yang dapat beroperasi dari bandara tersebut terbatas. Satu-satunya penerbangan komersial yang mencapai Bandara Agatti adalah pesawat Air India dari Kochi.
Karena jalur udara yang terbatas, kapal feri berperan penting untuk mengangkut wisatawan ke pulau tersebut. Sebagian besar kapal tersebut beroperasi dari Kochi.
Bandara Minicoy dibangun bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas Lakshadweep melalui udara. Ini membuka pintu bagi berbagai jenis penerbangan untuk menjangkau pulau tersebut, sehingga semakin memudahkan pariwisata. Landasan udara baru ini akan dirancang untuk menampung jet tempur, pesawat angkut militer, dan pesawat komersial yang berperan penting dalam memperluas pertahanan di Laut Arab.
Tata Group bangun resor di Lakshadweep
Selain bandara, kepulauan ini juga akan memiliki resor kelas dunia. Dua resor Tata Group dijadwalkan dibuka pada 2026 di pulau Suheli dan Kadmat di Lakshadweep. Pada Januari tahun lalu, Indian Hotels Company Limited (IHCL), anak perusahaan Tata Group, mengumumkan penandatanganan dua resor bermerek Taj di Lakshadweep.
“Proyek Greenfield dijadwalkan dibuka pada tahun 2026, dan akan dikembangkan oleh IHCL,” kata perusahaan itu.
Tata Group merupakan saah satu perusahaan perhotelan terbesar di India. Grup ini memiliki The Taj Mahal Palace Hotel di Mumbay pada 1903 dan mengembangkan banyak hotel lain dengan merek Taj di India.
Lakshadweep tiba-tiba mendapat perhatian setelah PM Modi membagikan foto pulau-pulau tersebut dan menjadikannya sebagai tujuan wisata. Banyak orang India membandingkannya dengan Maladewa dan mengatakan pantainya terlihat lebih bagus. Namun, pembicaraan di antara masyarakat India segera beralih ke infrastruktur di Lakshadweep dan apakah kepulauan tersebut memiliki cukup hotel dan resor untuk menampung wisatawan, yang jumlahnya diperkirakan akan melonjak.
“Kami melihat potensi yang signifikan di Lakshadweep, dengan pantainya yang masih asli dan terumbu karang yang terletak di antara Laut Arab,” kata Puneet Chhatwal dan CEO IHCL MD saat mengumumkan penandatanganan resor tahun lalu, seperti dikutip Business Today India. “Dua resor Taj kelas dunia ini akan menarik wisatawan internasional dan nasional.”
Taj di Suheli Lakshadweep akan memiliki 110 kamar termasuk 60 vila di pantai dan 50 vila air, kata perusahaan itu. Pulau karang dengan laguna besar, Pulau Kadmat atau dikenal juga dengan Pulau Cardamom, merupakan kawasan perlindungan laut dengan padang lamun. Di sini akan dibangun Taj Hotel di Kadmat 110 kamar yang terdiri dari 75 vila pantai dan 35 vila air.
TRAVEL AND LEISURE | BUSINESS TODAY INDIA