Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah wisatawan dari India di Maladewa menurun sampai 42 persen sepanjang empat bulan pertama 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini terjadi sejak maraknya aksi boikot Maladewa di India.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penurunan ini membuat Maladewa khawatir. Menteri Pariwisata Maladewa Ibrahim Faisal, lewat video, kembali mengajak masyarakat India untuk menjadi bagian dari pariwisata Maladewa. Ajakan itu dilakukan melalui sebuah video.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Perekonomian kami bergantung pada pariwisata. Masyarakat kami dan pemerintah akan memberikan sambutan hangat kepada wisatawan India," kata Ibrahim, seperti dikutip Skift, Selasa, 7 Mei 2024.
Awal Mula Aksi Boikot
India dan Maladewa sempat mengalami ketegangan pada awal tahun yang menyebabkan seruan #BoycottMaldives menjadi tren. Ketegangan ini bermula ketika tiga politisi Maladewa melontarkan pernyataan yang dianggap meremehkan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Kontroversi muncul setelah kunjungan Modi ke kepulauan Lakshadweep. Pengguna media sosial menyatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan dorongan bagi wisatawan India untuk mengunjungi destinasi domestik dibandingkan destinasi internasional seperti Maladewa.
Ketiga wakil menteri Maladewa lalu menggunakan kata-kata seperti “badut” untuk menyebut Modi, sehingga memicu boikot. Agen perjalanan online India EaseMyTrip mengumumkan akan menangguhkan semua pemesanan penerbangan ke Maladewa.
Kedatangan wisatawan asal India telah anjlok lebih dari 40 persen sejak saat itu, menjadi sekitar 44.000 pada tahun ini. Peringkat India sebagai pasar pariwisata terbesar kedua selama periode tahun lalu turun menjadi keenam.
Ingin Memperbaiki Hubungan
Maladewa ingin memperbaiki hubungan dengan India setelah ketegangan ini. “Kami punya sejarah. Pemerintah India sangat membantu pada saat kami membutuhkan. Kami menyambut kedatangan orang India, itu pesan yang jelas dari kami. Pemerintahan kami yang baru terpilih juga ingin bekerja sama (dengan India) dan mempromosikan perdamaian dan ramah lingkungan,” kata Menteri Pariwisata Maladewa.
Faisal juga berbicara tentang bagaimana populasi India yang besar menghadirkan pasar pariwisata yang besar bagi Maladewa. India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar ke Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan, menurut kementerian pariwisata. Dari angka itu, 209.198 wisatawan berasal dari India.
SKIFT | TIMES OF INDIA
Pilihan Editor: Dikenal sebagai Surga Tropis, Maladewa Kini Diboikot Turis India