Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Jelang Libur Tahun Baru, Okupansi Perhotelan di Bandung Terindikasi Menurun

Pada libur tahun baru 2024, pemesanan kamar hotel di Kota Bandung sudah 95 persen pada H-5, jauh lebih tinggi daripada saat ini yang hanya 50 persen.

28 Desember 2024 | 11.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Hotelier. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Tingkat hunian atau okupansi hotel di Bandung menjelang libur tahun baru terindikasi menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut data yang dihimpun Riung Priangan, sebuah organisasi yang beranggotakan general manager perhotelan di Kota Bandung, okupansinya masih sekitar 50 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dibandingkan tahun sebelumnya jauh menurun,” kata Ketua Riung Priangan Arief Bonafianto kepada Tempo, Jumat 27 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan bahwa pada libur tahun baru 2024 lalu, pemesanan kamar hotel di Kota Bandung sudah mencapai 95 persen pada H-5. Namun pada waktu yang sama sekarang ini, pemesanan berkurang hingga hampir setengahnya dibanding tahun lalu. Dari yang memesan kamar untuk libur tahun baru di Bandung, lama menginapnya hanya sehari.

Menurut Arief, ada kemungkinan pemesanan baru dilakukan pada 1 Januari yang jatuh pada pertengahan pekan. “Apakah baru nanti 1 Januari mulai reservasi atau tidak saya belum bisa prediksikan,” ujarnya.  

Beda dengan Bandung yang agak lambat okupansinya, daerah lain di Indonesia kondisinya lebih baik, menurut informasi para koleganya. “Apakah ini berarti segmen market bergeser ke Jawa Tengah, hotel di Yogyakarta sudah penuh untuk tahun baru,” kata Arief. 

Okupansi Hotel Bandung saat Libur Natal

Adapun tingkat okupansi saat libur Natal pada tahun ini, menurut Arief, sama seperti tahun lalu. Pada malam Natal berkisar antara 40-60 persen. Setelah itu sejak hari Natal hingga Sabtu pekan ini, jumlah tamu hotel meningkat hingga kamar bisa terisi sebanyak 80-90 persen dengan masa tinggal selama dua hari. “Apakah tahun baru tidak begitu menarik jadi liburannya dihabiskan sekarang,” ujar Arief.

Perusahaan riset dari Indonesia, Populix, mengungkap hasil survei terbarunya soal tren liburan akhir tahun yang berjudul Understanding The 2024 Year-End Holidays. Berdasarkan survei yang melibatkan seribu orang responden yang didominasi karyawan muda lajang dan kalangan menengah atas itu, wisatawan cenderung akan menghabiskan waktu liburan yang lebih singkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Populix memprediksi arus liburan akhir tahun akan mulai meningkat pada minggu terakhir Desember 2024, dan mencapai puncaknya pada minggu pertama Januari 2025. Ketika ditanya kapan rencananya mereka akan mulai berlibur, sebanyak 190 responden atau 19 persen berencana memulai waktu liburannya pada minggu ketiga Desember 2024. Sementara 380 responden (38 persen) memilih untuk mulai pergi berlibur pada minggu ke empat Desember. Adapun selebihnya atau 420 responden (42 persen) lebih memilih waktu liburan akhir tahunnya pada pekan pertama Januari 2025.

Liburan Awal Tahun

Menurut Vice President of Research Populix Indah Tanip, faktor yang mempengaruhi perubahan tren waktu liburan akhir tahun itu antara lain posisi hari libur Natal dan Tahun Baru yang jatuh di pertengahan pekan.

“Oleh sebab itu, sebagian karyawan masih harus bekerja di tanggal 27 dan 30 Desember, yang akhirnya mendorong mereka untuk mulai berlibur di awal tahun,” katanya lewat keterangan tertulis, Jumat 20 Desember 2024.

Kecenderungan lain dari hasil survei itu adalah waktu liburan yang lebih singkat, yaitu kurang dari satu minggu. Sekitar 39 persen responden menyatakan akan berlibur selama empat hingga tujuh hari. “Angka ini lebih rendah 9 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 48 persen,” kata Indah. Sementara responden yang ingin berlibur selama tiga hari atau kurangsebanyak 39 persen juga.

Tujuan Liburan Akhir Tahun

Selain itu pada penelitian Populix kali ini, sebanyak 330 atau 33 persen responden bertujuan akan pelesir di Yogyakarta. Berdasarkan laporan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menurut Indah, jumlah kunjungan wisatawan pada Oktober 2024 mencapai 8,7 juta orang. 

Adapun lima tempat lain yang menjadi destinasi wisata favorit responden untuk liburan akhir tahun ini adalah Bali, Bandung, Malang, dan Bogor. Sedangkan untuk destinasi mancanegara, pilihan 17 persen responden adalah ke Jepang. Negara tujuan lainnya untuk berlibur yaitu Singapura, Korea Selatan, Malaysia, dan Thailand.

Anwar Siswadi

Anwar Siswadi

Kontributor Tempo di Bandung

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus