Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko turun drastis akibat wabah virus Corona. Sejak Januari hingga Maret 2020, penurunan kunjungan mencapai 40,8 persen dari biasanya. Komposisinya, sebanyak 70 persen kunjungan wisatawan asing turun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantaran akses wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia sangat dibatasi, otomatis kunjungan dari luar negeri juga berkurang. Supaya kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko tetap tinggi, pengelola membidik wisatawan dalam negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kini bahkan ada beberapa negara yang sudah melakukan lock-down," kata Edy Setijono, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko, Jumat, 13 Maret 2020. Ihwal wabah virus corona, Edy mengatakan pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi.
Pertama, sosialisasi internal supaya petugas memahami apa virus corona itu. Kedua, sosialisasi kepada wisatawan tentang persebaran virus corona. "Kami juga memberikan informasi tentang virus corona kepada masyarakat di sekitar lokasi wisata," ucap Edy Setijono.
Wisatawan yang masuk lokasi Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Bowo wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh. Jika melebihi batas normal, yakni 38 derajat celcius, maka orang tersebut harus diperiksa lebih lanjut di posko kesehatan atau klinik sudah disiapkan. Apabila terindikasi mengidap virus kemudian dibawa ke rumah sakit yang menjadi rujukan suspect virus corona.
Petugas memeriksa suhu tubuh wisatawan asing sebelum memasuki kawasan Taman Wisata Candi Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Ahad, 8 Maret 2020. Pemeriksaan kondisi suhu tubuh tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di sejumlah destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Selain pemeriksaan suhu tubuh, tersedia hand sanitizer di sudut-sudut lokasi wisata. "Selama ini belum ada yang terindikasi terpapar virus corona, misalnya wisatawan dengan suhu tubuh tinggi dan gejala lainnya," kata Edy Setijono.
Dia menyatakan banyak rombongan wisatawan mancanegara yang urung datang ke Indonesia. Terbaru, kata dia, ada 10 kapal pesiar yang batal berlabuh di Indonesia dan memiliki agenda berkunjung ke Candi Borobudur dan Candi Prambanan, karena wabah virus corona.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Taman Wisata Candi, Hetty Herawati menambahkan, akibat virus corona baru atau COVID-19, jumlah kunjungan pada Februari 2020 dibandingkan Februari 2019 turun 30 persen. Di bulan Februari 2019 tercatat 16,6 ribu wisatawan, sedangkan Februari 2020 sebanyak 11 ribu orang.
"Sekarang kami berusaha menggarap wisatawan lokal. Beralih ke wisatawan nusantara," kata Hetty. "Kami terbantu dengan kebijakan pemerintah yang menambah hari libur dan cuti bersama."