Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Naeema Mea'bed, seorang pecinta kucing, membuka “MEOW Cat Cafe” di Jalur Gaza pekan ini. Perempuan Palestina ini berharap MEOW Cat Cafe dapat memberikan kegembiraan bagi pecinta kucing, sekaligus meningkatkan kesadaran mengenai pemeliharaan hewan domestik, yang kini semakin populer di wilayah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wilayah ini berada di bawah blokade Israel sejak 2007. Bekas perang berulang kali antara militan Palestina dan Israel terlihat di seluruh kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kafe kucing ini adalah yang pertama dari jenisnya di Gaza. Semua elemennya bertema kucing, mulai dari cermin dan vas bunga, serta poster. Ada 14 kucing penghuni kafe yang tersedia untuk dimainkan oleh para tamu, dewasa atau anak-anak.
Antrean panjang pelanggan yang penuh harapan terbentuk pada Minggu, 20 Agustus 2023. Ini memotivasi Mea'bed untuk menyiapkan lebih banyak meja dan kursi bagi keluarga yang membawa anak-anak mereka untuk menikmati pengalaman bermain kucing. Biayanya biaya $1,30 atau sekitar Rp 20 ribu per setengah jam. Di menagih biaya karena beli makanan kucing dan membawanya ke dokter cukup mahal.
Pengunjung menggendong seekor kucing di MEOW Cat Cafe di Kota Gaza, 20 Agustus 2023. Selain menikmati hidangan, pengunjung dapat bermain bersama 14 kucing Persia, Anggora Turki, dan kucing hibrida di kafe ini. REUTERS/Mohammed Salem
Orang tua dapat duduk dan mengamati anak-anak mereka bermain dengan kucing melalui partisi kaca sambil menyeruput kopi.
“Ide ini berasal dari kecintaan saya pada kucing sejak kecil dan saya ingin menyebarkannya kepada orang-orang,” kata Mea’bed.
“Kucing, bagi saya, adalah tempat perlindungan yang menghilangkan stres psikologis saya. Jadi saya berpikir untuk membuat proyek yang menggabungkan pelayanan kepada manusia dengan sesuatu untuk menghibur mereka,” kata wanita berusia 50 tahun itu.
Kucing, katanya, adalah antidepresan alami. “Banyak orang menyukai kucing tetapi mereka tidak tahu di mana harus memeliharanya atau di mana harus bermain dengannya, jadi saya membuatkan tempat ini untuk mereka, di mana mereka bisa datang, bahagia dan menghilangkan stres mereka, meski hanya lima menit lalu pergi. dengan senang hati,” katanya.
Kafe ini adalah rumah bagi kucing Persia, juga kucing angora Turki dan hibrida.
Salah satu pengunjung, Hala Abu Maghaseeb, 14 tahun, kafe itu adalah hal yang menyenangkan selama libur musim panasnya. Sebab, dia belum bisa meyakinkan orang tuanya untuk membelikannya kucing.
“Ini adalah proyek yang bagus, saya datang untuk melepaskan stres. Saya suka kucing," katanya.
Beberapa warga Gaza kurang terkesan, dan berargumen di media sosial bahwa sebagian besar warga terlalu miskin untuk menyambut kafe itu.
Namun pengunjung kafe Rewa Abdel-Hadi, 20, membelanya. “Kucing adalah makhluk yang tinggal bersama kita dan merasakan ketakutan, kelaparan, dan kemiskinan. Memiliki orang-orang yang merawat mereka adalah ide yang bagus,” katanya.
REUTERS | FRANCE 24
Pilihan Editor: 5 Alasan Kucing Suka Menggaruk Dinding