Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Shannen Doherty tak pantang menyerah setelah kanker payudara stadium 4 yang dideritanya terus menyebar hingga ke tulang. Aktris Beverly Hills 90210 itu mengatakan masih banyak hal yang harus diselesaikan dalam hidupnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Shannen Doherty mengatakan awalnya dia takut menghadapi kematian. “Saya tidak takut mati, saya hanya tidak ingin mati, seperti sebelumnya," kata wanita berusia 52 tahun itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia melanjutkan bahwa masih banyak hal yang harus dilakukan. “Aku belum selesai dengan hidup, aku belum selesai dengan mencintai, aku belum selesai dengan mencipta, aku belum selesai dengan, semoga mengubah keadaan menjadi lebih baik. Aku belum selesai,” katanya.
Menurut aktris Charmed itu banyak orang berpikir penderita kanker tidak mampu menikmati hidup, tidak bisa berjalan, tidak bisa makan atau tidak bisa bekerja. Namun kenyataannya tidak demikian. Dia justru merasa lebih bersemangat, mensyukuri setiap momen dan memiliki pandangan yang berbeda.
Kini Shannen tetap menjalani perawatan medisnya dengan baik. Dia juga merasakan perawatanya berkerja dengan baik pada tubuhnya dari hari demi hari, bulan demi bulan, bahkan dari tahun ke tahun.
Diagnosis Shannen Doherty
Shannen Doherty didiagnosis menderita kanker payudara pada tahun 2015. Dua tahun kemudian dia mengumumkan remisi setelah menjalani kemoterapi. Namun pada tahun 2019, kankernya muncul lagi. Setahun berikutnya dia mengungkapkan bahwa dia menderita kanker stadium 4.
Awal tahun ini Shannen mengetahui bahwa kankernya telah menyebar ke otak. Dia menjalani radiasi dan operasi otak untuk mengangkat tumor, yang dia beri nama Bob. “Itu jelas merupakan salah satu hal paling menakutkan yang pernah saya alami sepanjang hidup saya," katanya.
Namun setelah operasi, Doherty mengalami masalah pada tangan kananya. Dia tidak bisa memegang gelas atau garpu selama tiga atau empat bulan. Menurut dia hal tersebut karena steroid untuk meredakan pembengkakan otak. Sementara dia memiliki reaksi buruk terhadap steroid.
Setelah mencoba mengurangi steroid, otaknya membengkak lagi dan tangannya tidak bisa digerakkan. Dia pun berusaha untuk mendapatkan kembali keterampilan motoriknya.
Shannen Doherty percaya perjalanannya dengan kanker dapat membantu orang lain. Misalnya dengan membantu meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini hingga menggalang dana. “Saya melakukannya karena saya memiliki platform dan saya memiliki tanggung jawab, tidak hanya terhadap diri saya sendiri tetapi juga terhadap sesama keluarga penderita kanker," ujarnya.
PAGE SIX | PEOPLE