Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Keistimewaan Pegunungan Jayawijaya Papua, Salju Abadi di Puncak Carstensz

Puncak tertinggi di Indonesia di Pegunungan Jayawijaya Papua. Puncak Castensz selalu dihiasai salju abadi.

30 Oktober 2022 | 16.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Puncak Carstensz Pyramid pada 2015. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pegunungan Jayawijaya yang membentang luas di Papua merupakan puncak tertinggi Indonesia. Gunung dengan ketinggian sekitar 4.884 meter di atas permukaan laut yang dikenal juga dengan Gunung Carstensz Pyramid berada di Provinsi Papua hingga Papua Nugini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Letaknya yang sangat tinggi membuat gunung ini menyajikan panorama alam yang sangat spektakuler. Akibatnya, banyak pula keistimewaan yang diberikan Pegunungan Jayawijaya. Berikut keistimewaan yang disajikan puncak tertinggi Indonesia itu.

Gunung tertinggi di Indonesia dan benua Australia

Mengutip p2k.unkris.ac.id, dengan ketinggian puncaknya yang mencapai 4.884 meter dari permukaan laut, gunung ini menjadi gunung tertinggi di Indonesia dan gunung tertinggi di benua Australia. Selain itu, Gunung Jaya Wijaya juga menempati urutan ke-2 setelah gunung Hkakabo Razi (5.881 meter dari permukaan laut) di Myanmar dalam jajaran gunung tertinggi di Asia Tenggara.

Asal mula nama Carstensz

Nama Carstensz diambil dari cerita sejarah pada 1623 ketika pelaut Belanda, Jan Carstensz melihat puncak tersebut melalui teropong dalam pelayarannya melintasi pantai selatan Laut Arafura. Kala itu, Jan Carstensz disebut pembohong bahkan dinilai gila ketika mengaku menemukan Gunung Carstensz Pyramid yang dilapisi salju di Indonesia. Kemudian, setelah 300 tahun berlalu, Jan Carstensz berhasil membuktikan omongannya. 

Baca: Jalur Pendakian Puncak Carstenz Papua dari Sugapa Intan Jaya Tutup Sementara

Memiliki salju abadi yang terkikis selama berjalannya waktu

Indonesia yang merupakan negara beriklim tropis karena dilintasi garis khatulistiwa membuatnya mustahil untuk turun salju. Namun, salju masih dapat ditemukan di puncak Jaya Wijaya. Dengan begitu, Gunung Jaya Wijaya menjadi satu-satunya tempat bersalju di negara tropis. Kendati demikian, salju di gunung ini seiring berjalannya waktu akan hilang karena adanya perubahan iklim yang ekstrem, seperti dilansir Antaranews.

Gletser di puncak gunung

Selain salju, Gunung Jaya Wijaya juga dipenuhi dengan gletser, yaitu lapisan es yang karena tumpukan salju selama puluhan tahun. Kondisi tersebut menjadi keuntungan bagi para pendaki lantaran dapat dijadikan sumber persediaan air tawar untuk kawasan di sekelilingnya.

Pendakian gunung termahal di dunia

Pendakian puncak Jaya Wijaya disebut sebagai pendakian dengan biaya yang cukup mahal. Tidak tanggung-tanggung, pendakian gunung ini disebut pula lebih mahal dari puncak tertinggi di dunia, Mount Everest. Sebab, kelompok pendakian yang berisi lima orang saja sudah harus membayar sekitar Rp 55 juta setiap orang.

Masuk dalam seven summits

Baik pendaki lokal maupun mancanegara pasti memiliki ketertarikan untuk mencapai Puncak Jaya Wijaya. Pasalnya, gunung ini masuk dalam seven summits, yaitu sebutan bagi gunung-gunung tertinggi dari tujuh benua di dunia, seperti dikutip dari buku Seven Summits Trik & Tips Pendakian.

Namun, sampai sekarang  penetapan Gunung Jaya Wijaya sebagai seven summit ke-7 di dunia masih menjadi perdebatan. Sebab, awalnya, pencetusan World’s Seven Summit yang dicatat oleh Dick Bass mengacu pada gunung Kosciuszko sebagai anggota urutan ke-7.

Sementara itu, pencetusan oleh Reinhold mengungkapkan bahwa seven summit dunia di urutan ke-7 adalah Puncak Carstensz yang terletak di pegunungan Papua. Ia menyatakan bahwa pendakian Gunung Jaya Wijaya memiliki jalur lebih terjal dan ekstrem daripada pendakian gunung Kosciusko. Akhirnya, pendapat Reinhold ini mendapat banyak dukungan dari para pendaki di pelosok bumi.

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca juga: Danau Terpencil yang Memikat di Pegunungan Papua

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus