Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Komunitas pelari di Yogyakarta bersiap mengenalkan jalur lari baru ke publik dalam ajang Run For Hope yang akan digelar pada 8 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika selama ini ajang lari di Yogyakarta digelar di pusat perkotaan seperti Malioboro sekitarnya dan juga Kabupaten Sleman sisi utara seperti Candi Prambanan, kali ini gelaran itu dipusatkan di Sleman bagian barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jalur lari baru ini di Sleman barat, lebih menonjolkan suasana pedesaan Yogya yang lebih orisinil, dengan pemandangan tetap Gunung Merapi," kata Septiyadi Pityanta, Race Director Jorace, yang menangani event lari itu, Sabtu 27 Januari 2024.
Septiyadi menambahkan jalur baru sepanjang 7 kilometer dan melewati empat desa asri di Sleman barat ini bisa menjadi pembangkit sport tourism di kawasan itu. Dengan begitu gelaran sport tourism tak melulu mengeksplorasi sisi timur dan utara Sleman.
"Di Sleman barat ini persisnya di Kecamatan Sayegan, banyak pemandangan aktivitas desa asli Yogya, terutama saat pagi hari," kata dia. "Orang bisa melihat para petani memulai aktivitasnya, para pedagang bersepeda ontel menuju pasar, dan juga situasi kesibukan warga desa di kala pagi."
Event lari baru Run For Hope mulai diperkenalkan di Yogyakarta. Dok. Istimewa
Ada tiga kategori lari yang akan dilombakan dengan target 2.500 peserta dalam event yang semua pemasukkannya akan didedikasikan pada penyembuhan penderita kanker di Indonesia itu. "Mudah-mudahan banyak pelari yang akan ambil bagian dalam event olahraga sambil berbagi ini," kata dia.
Pengelola Garrya Bianti Yogyakarta, Ridwan Heriyadi, menuturkan gelaran ini menjadi kick-off dan pengenalan event lari Run For Hope sebagai wadah komunitas lari di Indonesia dan mancanegara.
"Kami ingin mengenalkan Yogyakarta sebagai tempat wisata menarik melalui sport tourism yang mengedepankan semangat holistic well-being, yang mengajak semua orang hidup sehat dengan berlari," kata dia.
Ridwan mengatakan sekitar 50 pelari perwakilan dari berbagai komunitas diajak menjelajahi rute baru yang terbagi dalam tiga kategori 5k, 10k, dan 21k itu.
Salah satu pelari Vhenty Noventina dari komunitas RIOT Yogyakarta menuturkan Run For Hope yang digarap bersama Garrya Bianti Yogyakarta itu menjadi momentum mengenalkan jalur baru bagi pecinta lari tanah air. "Event ini bisa menjadi penyegaran fisik, mental dan sosial juga," kata dia.