Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jepang merupakan destinasi populer di Asia. Salah satu daya tarik utamanya adalah wisata relaskasi di onsen atau pemandian air panas. Namun salah satu kota yang dikenal dengan onsennya mulai mengurangi jumlah pengunjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kota tersebut adalah, Ginzan Onsen, yang terletak di wilayah terpencil Yamagata utara. Mulai Senin, 23 Desember 2024 hingga akhir Maret 2025, Ginzan menerapkan pembatasan pengunjung untuk mengatasi overtourism selama musim dingin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ginzan menarik sekitar 330 ribu wisatawan setiap tahunnya, seperti dilansir dari Travel and Tour World. Wisatawan tertarik dengan bangunan-bangunannya yang menawan dan bergaya vintage. Suasana kota yang diselimuti salju dan bersinar lembut di bawah cahaya lampu, membangkitkan daya tarik nostalgia.
Pembatasan pengunjung Ginzan
Asosiasi Pemandian Air Panas Ginzan memutuskan untuk membatasi jumlah wisatawan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan, mengurangi kemacetan lalu lintas, meningkatkan keselamatan, dan melestarikan suasana tenang. Selain itu untuk mempertahankan keindahan Ginzan Onsen nyang bersalju sebagai destinasi wisata yang digemari.
Pembatasan wisatawan diberlakukan mulai 23 Desember 2024 mulai pukul 5 sore hingga 8 malam, seperti dilansir dari Travel and Leisure Asia. Hanya 100 wisatawan yang akan diizinkan masuk ke kota dan memiliki tiket/reservasi yang dikonfirmasi untuk memasuki Ginzan Onsen.
Kalau tidak memiliki tiket setelah pukul 5 sore, wisatawan akan diminta untuk meninggalkan kota. Tiket bisa dipesan terlebih dulu disitu web resmi. Selain itu, hanya mereka yang menginap di hotel setempat, karyawan kota, dan kendaraan untuk keperluan resmi/bisnis yang akan diizinkan memasuki kota setelah pukul 8 malam.
Mulai akhir Februari 2025, wisatawan harian harus parkir di Pusat Pariwisata Taisho Romankan, yang berjarak 2 kilometer dari area pemandian air panas. Ada bus antar-jemput berbayar u untuk mengangkut wisatawan bolak-balik, dengan biaya JPY 1.150 (Rp118 ribu) per orang per perjalanan
Menurut situs web resmi Ginzan Onsen, uji coba tersebut dilaksanakan setelah bertahun-tahun berdiskusi. Dengan menekankan bahwa otoritas setempat bertujuan untuk membina hubungan positif dengan pengunjung sambil mengatasi tantangan akibat meningkatnya masalah lalu lintas, perselisihan, dan gangguan lainnya.
Pembatasan pengunjung di kawasan lainnya
Jepang menarik lebih dari dari 33 juta wisatawan internasional tahun ini. Jumlah tersebut melampaui rekor 32 juta yang ditetapkan pada tahun 2019. Pembatasan pengunjung serupa telah diberlakukan di beberapa destinasi terkenal di seluruh Jepang. Salah satunya di Kyoto, warga setempat menyuarakan kekhawatiran mereka tentang wisatawan yang dapat mengganggu kehidupan geisha ikonik kota itu. Warga pun mendorong para pejabat untuk membatasi akses ke gang-gang pribadi.
Sementara itu, pihak berwenang juga menerapkan langkah serupa di Gunung Fuji. Berupa biaya masuk dan batas pengunjung harian di jalur yang paling sering dikunjungi. Pihak berwenang juga mendirikan penghalang di luar sebuah toko swalayan, yang menjadi pusat kerumunan wisatawan mengambil foto ikonik Gunung Fuji.