Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Lancang Kuning di Bintan akan Menjadi Desa Agrowisata Salak

Pemerintah Bintan, Kepulauan Riau menetapkan Desa Lancang Kuning, Kecamatan Bintan Utara sebagai pusat agrowisata

15 Oktober 2017 | 07.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bintan - Pemerintah Bintan, Kepulauan Riau menetapkan Desa Lancang Kuning, Kecamatan Bintan Utara sebagai pusat agrowisata. Di kawasan tu memang terdapat perkebunan Salak Sari Intan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bupati Bintan Apri Sujadi mengatakan perkebunan itu berkembang pesat sehingga dapat dijadikan agrowisata yang menarik. "Kami mendukung penuh usaha petani salak di Desa Lancang Kuning untuk mewujudkan sentra agrowisata di sini," kata Apri saat berdialog dengan petani salak, di desa Lancang Kuning, Rabu.

Menurut dia, peluang pasar Salak Sari Intan saat cukup bagus. Saat ini, salak tersebut sudah diperjualbelikan di Kawasan Pariwisata Lagoi, Bintan dan Kota Batam. "Terkadang petani masih kekurangan persediaan untuk memenuhi permintaan salak," kata dia.

Apri mengatakan pemerintah akan mendorong para petani menangkap peluang bisnis tersebut. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan potensi pengembangan lahan Salak Sari Intan di Desa Lancang Kuning sekitar 40 hektare.

"Lahan ini harus dimanfaatkan secara maksimal agar produktivitas salak meningkat," katanya.

Berdasarkan data di Dinas PMD Bintan, ada sekitar Rp53 miliar dana desa yang bergulir melalui Anggaran Pendapatan Belanja Desa tahun 2017. Ia berharap kepala desa bisa mendorong pengembangan sektor pertanian seperti Salak Sari Intan yang dapat menjadi ikon tanaman pangan di Bintan.

"Secepatnya akan kami akan mendoron setiap perangkat desa guna mengembangkan Salak Sari Intan ini " ujar Kepala Dinas PMD Kabupaten Bintan Ronny Kartika.

“Ada 1.000 bibit Salak Sari Intan yang kami siapkan untuk petani hasil dari kerja sama Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bintan," ucapnya.

Selamat, 60 tahun, salah seorang petani salak, mengapresiasi usaha yang dilakukan Pemerintah Bintan. Ia mengaku membutuhkan bibit salak untuk ditanam di lahan miliknya.

" Saat ini hanya berkisar 350 pohon yang saya miliki. Saat musim panen dalam seminggu bisa memanen sekitar 70 kg. Untuk 1 hektare bisa ditanami sekitar 700-800 pohon," katanya.

ANTARA

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus