Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berencana menjadikan acara latihan tempur dan uji alat utama sistem pertahanan atau alutsista Air Weapon Range di Desa Pandanwangi sebagai wisata militer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama empat hari, mulai Sabtu sampai Rabu, 26 - 30 September 2020, berlangsung latihan tempur bertajuk Air Show Sikatan Daya 2020 Air Weapon Range di Desa Pandanwangi. Latihan tempur ini melibatkan 198 personel dari Koopsau II, delapan pesawat Tucano EMB-314, dan satu pesawat C (Cassa) 212.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada pula lima pesawat Hercules, tiga pesawat helikopter SA-330/NAS -332/EC-120 B, satu pesawat KC-130, empat pesawat T.50 Golden Eagle, delapan pesawat F-16, enam pesawat Sukhoi 27/30, empat pesawat Sukhoi 27/30, dan sebuah pesawat Boeing 737.
Pesawat Sukhoi TNI AU melontarkan peluru ketika mengikuti Latihan Puncak Komando Operasi Angkatan Udara II Sikatan Daya 2020, di AWR Pandanwangi Lumajang, Jawa Timur, Selasa 29 September 2020. Latihan tersebut bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan personel dalam memahami penggunaan alat utama sistem persenjataan udara dalam sebuah operasi udara. ANTARA FOTO/Dispen TNI AU
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan latihan Sikatan Daya dan Angkasa Yudha sudah rutin berlangsung setiap tahun. "Latihan yang berupa atraksi itu menguji keterampilan TNI AU terhadap alutsista. Dan saya menyayangkan kalau masyarakat tidak mengetahui kekuatan TNI ini," katanya.
Menurut dia, minat masyarakat yang menyaksikan Latihan Manuver Lapangan Sikatan Daya Koops Angkatan Udara 2020 cukup tinggi. Sebab itu, Pemerintah Kabupaten Lumajang berkoordinasi dengan TNI terkait fasilitas perangkat teknis, seperti tribun atau panggung permanen yang representatif.
Pesawat Hercules TNI AU mengikuti Latihan Puncak Komando Operasi Angkatan Udara II Sikatan Daya 2020, di AWR Pandanwangi Lumajang, Jawa Timur, Selasa 29 September 2020. Latihan tersebut bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan personel dalam memahami penggunaan alat utama sistem persenjataan udara dalam sebuah operasi udara. ANTARA FOTO/Dispen TNI AU
"Yang penting masyarakat punya tempat untuk melihat latihan tempur dengan aman dan nyaman, sehingga bisa menjadi military tourism di Lumajang," katanya. Pemerintah Kabupaten Lumajang akan berkoordinasi dengan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrahman Saleh mengenai fasilitas maupun akses yang memadai bagi masyarakat.
Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyambut rencana Air Weapon Range Pandanwangi sebagai tempat wisata militer. "Kami minta Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk berkoordinasi terkait perencanaan fasilitas teknis," katanya.