Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Liburan Akhir Tahun, Brebes Siapkan Penjelajahan Hutan Mangrove

Datanglah ke hutan mangrove Pandansari, anda dan keluarga bisa ngadem di sana. Tempat ini cocok untuk menikmati liburan akhir tahun.

5 Desember 2017 | 11.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Hutan Mangrove Pandansari Brebes. TEMPO/Muhammad Irsyam Faiz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Brebes - Tahukah anda bahwa di wilayah perisisir yang bercuaca panas, seperti Brebes, ternyata memiliki kawasan wisata yang sejuk nan asri? Datanglah ke hutan mangrove Pandansari, anda dan keluarga bisa ngadem di sana. Tempat ini cocok untuk menikmati liburan akhir tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terletak di Desa Kaliwlingi, Brebes, Objek Wisata Hutan Mangrove Pandansari ini dalam beberapa bulan terakhir menjadi favorit penikmat rekreasi. Mereka datang dari luar kota untuk menikmati rimbunnya tanaman bakau yang sudah ada sejak tahun 2000 itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak sulit bagi para pengunjung untuk bisa sampai ke lokasi. Dari Jalur Pantura Brebes, Anda bisa masuk menuju desa Sawojajar dilanjut ke Desa kaliwlingi. Jaraknya dari pusat kota sekitar 15 kilometer. Alias hanya butuh waktu sekitar 20 menit jika menggunakan kendaraan pribadi.

Tenang, meski banyak melewati persimpangan, ada papan petunjuk yang akan mengarahkan Anda.

Lalu untuk menyeberang ke lokasi, Anda harus meyambung naik perahu berkapasitas enam sampai 10 orang yang disediakan pihak pengelola. Selama 15 menit perjalanan perahu, kita akan menyisir di antara pohon mangrove yang hijau.Wisata Mangrove Brebes

Jika sudah sampai dermaga, kita akan disambut tulisan Dewi Mangrovesari berwarna hijau. Di sanalah Anda bisa memulai menjelajahi hutan mangrove.

Mahadi, 46 tahun, koordinator pengelola hutan mangrove Brebes mengungkapkan, hutan mangrove itu mereka rintis sejak lebih 15 thun silam. Persisnya tahun 2000. Lalu berkembang, dan kini jumlah tanaman mencapai 3,6 juta pohon di lahan seluas 220 hektare.

“Ada sekitar 40 hektare di antaranya digunakan untuk wisata alam,” tutur Mashadi kepada Tempo, Minggu, 3 Desember 2017

Tak hanya rimbunan pohon bakau yang bisa dinikmati. Tapi juga banyak area untuk berswafoto, yang tentunya instagramable. Di antaranya trek sepanjang 850 meter, dua bangunan menara pandang, jembatan lengkung yang akrab disebut jembatan cinta, dan lainnya.Hutan Mangrove Pandansari Brebes. TEMPO/Muhammad Irsyam Faiz

Meski di tengah laut, tak perlu khawatir bakal kelaparan atau kehausan. Di sana sudah ada 70-an warung yang tersebar di berbagai sudut menyediakan aneka makanan dan minuman.

Tiket masuk hanya Rp 15 ribu per orang. Saat hari libur, tarifnya naik jadi Rp 20 ribu per orang. Pada libur panjang akhir pekan jumlah pengunjung bisa meningkat dua kali lipat.

Jika di hari biasa pengunjung dalam sehari hanya 200-300 orang, saat akhir pekan bisa mencapai 500-600 orang. “Apalagi kalau libur akhir tahun ini pengunjung bisa jauh lebih banyak,” kata Mahadi.

Salah seorang pengunjung, Bayu Setiawan, 35 tahun, mengaku datang dari Kota Tegal untuk menikmati liburan di sana. Menurutnya, wisata hutan mangrove bisa jadi wisata alternatif di wilayah pesisir. “Di sini enak, bisa ngadem. Anak-anak juga bisa belajar lingkungan,” katanya.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ (Brebes)

Berita lain:

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus