Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Ribuan warga dan wisatawan diperkirakan akan memadati Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru 2025, Selasa 31 Desember 2024. Sejumlah lokasi yang akan menjadi pusat berkumpulnya warga menanti detik-detik pergantian tahun diprediksi tersebar di lima kabupaten atau kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Kota Yogyakarta misalnya, lokasi yang jadi pusat berkumpulnya wisatawan seperti Malioboro, Tugu Jogja, dan Titik Nol Kilometer. Sedangkan di Kabupaten Sleman, kawasan Kaliurang di lereng Gunung Merapi jadi pilihan. Adapun di Kabupaten Bantul, kawasan Pantai Parangtritis diperkirakan bakal padat juga dengan wisatawan yang menyaksikan sejumlah event sembari melewatkan pergantian tahun.
Cuaca di Yogyakarta
Lantas, bagaimana cuaca di Yogyakarta saat malam pergantian tahun baru nanti?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Warjono membeberkan perkiraan cuaca yang berlaku di Yogyakarta mulai 30 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi terdapat bibit siklon 98S di Samudra Hindia sebelah Selatan Sumatra, dan pola siklonik di Samudra Hindia sebelah Selatan Nusa Tenggara.
"Bibit siklon ini membentuk wilayah pertemuan angin atau konvergensi di sebagian besar wilayah Jawa termasuk wilayah D.I Yogyakarta," kata Warjono, Senin, 30 Desember 2024.
Kondisi itu memicu kelembaban udara wilayah DI Yogyakarta masuk kategori cukup basah sehingga berpotensi memacu pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut. Hangatnya suhu permukaan air laut di sekitar perairan Jawa saat ini juga menunjukkan adanya potensi penambahan massa uap air yang dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan.
Melihat faktor faktor tersebut, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di wilayah DI Yogyakarta pada 30 Desember 2024 berpotensi hujan sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Terutama di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman bagian selatan, Kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Gunungkidul bagian tengah dan selatan.
Lalu pada Selasa 31 Desember 2024 atau saat pergantian tahun, potensi hujan sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang diprediksi terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian utara , Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara.
Kemudian pada Rabu 1 Januari 2025, potensi hujan sedang - lebat yang disertai petir dan angin kencang lebih berpotensi terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman bagian utara dan barat, Bantul bagian timur, Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara.
Cuaca di destinasi wisata
Untuk kawasan destinasi wisata, BMKG Yogyakarta merinci kawasan Malioboro diwarnai hujan terutama saat siang hari sementara saat malam hingga dini hari cenderung cerah. Sedangkan kawasan Kaliurang Sleman di lereng Merapi, hujan diperkirakan dari siang hingga petang. Adapun kawasan pantai selatan seperti Pantai Glagah Kulon Progo hingga Indrayanti Gunungkidul diprediksi cerah dari pagi hingga petang.
"Masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi," kata dia.
Bencana hidrometeorologi yang dimaksud berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana. Dalam periode tiga hari ke depan, tinggi gelombang perairan selatan Yogyakarta berkisar 1,25-2,5 meter atau kategori sedang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Nur Hidayat mengatakan pihaknya telah membangun Posko Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi dan libur Natal dan Tahun Baru. "Keberadaan posko itu untuk memudahkan koordinasi dan bentuk kesiapsiagaan bersama menghadapi bencana," kata dia.
Posko Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi didirikan di depan Kantor BPBD Kota Yogyakarta di Jalan Gambiran. Sedangkan Posko Natal dan Tahun Baru BPBD Kota Yogyakarta dibangun di Jalan Tegalturi dalam rangka keselamatan wisatawan dari bencana. Petugas BPBD Kota Yogyakarta, relawan, peralatan dan armada pendukung disiagakan di posko.
Keberadaan Posko Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi itu juga terkait dengan status siaga darurat bencana banjir, talud longsor dan cuaca ekstrem di Kota Yogyakarta yang ditetapkan dalam Keputusan Wali Kota Yogyakarta nomor 452 tahun 2024. Nur menyatakan status siaga darurat bencana itu mulai 1- 31 Desember 2024 dan akan diperpanjang dengan melihat situasi dan kondisi.
Penetapan status itu juga mempertimbangkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait intensitas curah hujan yang diprediksi sangat tinggi mulai November sampai Februari 2025.
“Laporan dari BMKG hujan akan begitu tinggi intensitasnya dan disertai petir serta angin kencang. Tentunya dimungkinkan bisa berakibat ke berbagai kejadian bencana seperti banjir, tanah longsor, atap rumah rusak, pohon tumbang dan sebagainya, maka perlu adanya status siaga darurat,” kata dia.