Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat pandemi virus corona (Covid-19), seluruh masjid di Inggris meningkatkan layanan daring atau online. Layanan itu agar umat Islam tetap terhubung dengan tempat ibadah wilayah setempat selama karantina (lockdown).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masjid e Tauheedul Islam (Attauhidul Islam) di Blackburn, salah satu yang menggunakan siaran daring agar jemaah bisa terhubung dengan tempat ibadah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masjid e Tauheedul Islam sedang berusaha menyampaikan program yang bermanfaat bagi masyarakat sepanjang hari," kata Imam Masjid e Tauheedul Islam Suhail Adam Manya, sebagaimana dilaporkan Arab News, belum lama ini.
Siaran ceramah melalui situs web masjid dan saluran Mixlr, aplikasi untuk membuat stasiun radio untuk berbagi konten. "Sebelum Ramadan, kami biasa menyiarkan ceramah setelah waktu salat. Tetapi selama bulan suci ini sedang menggenjot produksi," katanya.
Pihak Masjid e Tauheedul Islam juga menyediakan siaran untuk kebutuhan anak-anak. “Anak-anak dapat mendengarkan cerita dan akan diberikan tantangan untuk menyelesaikannya secara daring (online)," kata Manya. Ia menambahkan, bahwa siaran itu menyediakan hadiah untuk anak-anak, agar mereka memiliki keinginan untuk berkegiatan.
Manya menjelaskan, saluran Mixlr masjid semakin disukai, "Lebih dari 165.000 mendengarkan sejak karantina wilayah (lockdown) dimulai," tuturnya.
Program masjid meluncurkan program untuk membantu komunitas di Blackburn sejak masa karantina. “Kami mengirimkan selebaran dengan kurma ke rumah-rumah di komunitas ketika karantina diberlakukan," katanya. Program semacam itu, kabarnya juga dilakukan seluruh masjid di Inggris.
Manya menjelaskan, pihak masjid juga menyediakan layanan jika ada warga yang memiliki gejala virus corona. "Tidak bisa pergi ke toko atau membutuhkan bantuan apa pun, mereka bisa menelepon nomor di selebaran dan anggota tim kami akan membantu," ucapnya.
Masjid e Tauheedul Islam, kata Manya, memiliki pusat panggilan (call center) yang berlangsung selama Ramadan. “Akhir pekan ini, kami akan membagikan paket makanan untuk masyarakat luas dan makanan buka puasa bagi umat Islam," katanya. Ada pula bantuan untuk warga yang melakukan isolasi mandiri.
Menurut Manya, pusat panggilan Masjid e Tauheedul Islam sangat sibuk. "Kami bangga, bahwa 50 persen dari panggilan yang kami terima berasal dari non-muslim," katanya.
Dalam menjalankan berbagai program layanan itu, ada 500 sukarelawan untuk Masjid e Tauheedul Islam. Selama masjid ditutup sementara masa pandemi, sukarelawan telah mengunjungi 7.500 rumah muslim maupun non-muslim
“Kami telah menyalurkan hampir 1.500 makanan hangat, dan memberi bantuan untuk orang tua dan orang sakit," katanya.
Masjid e Tauheedul Islam menyiarkan cerita anak-anak dan layanan umat secara daring. Foto: masjidetauheedulislam.com
Mengutip laman Masjid e Tauheedul Islam, tempat ibadah di pusat Blackburn berdiri pada 1960-an. Penyediaan tempat ibadah itu juga untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Islam anak-anak warga muslim.
Masjid e Tauheedul Islam berada di Blackburn, Lancashire yang merupakan kota industri dekat Manchester dengan populasi muslim melebihi 35.000. Jumlah itu 20 persen dari total populasi di kota.
ARAB NEWS | MASJID E TAUHEEDUL ISLAM