Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Dikelola Bersama Pemerintah RI dan Uni Emirat Arab

Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo akan dikelola secara bersama antara Pemerintah RI dan Uni Emirat Arab. Akan segera dibangun Islamic Center.

15 Januari 2023 | 07.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang telah diresmikan November 2022 lalu akan dikelola secara bersama antara Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesepakatan itu ditandatangani Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dan Rektor Universitas Muhammad Bin Zayed UEA, Khaled Salem Al-Yabhouni Al-Dhahrei, di Solo pada Kamis, 12 Januari 2023 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Kamaruddin terdapat hal-hal kecil yang harus dituntaskan di antara kedua negara. "Mudah-mudahan 15 atau 16 Januari diserahkan ke kami untuk dioperasikan. Karena tadi sudah ada manajemennya,” kata Kamaruddin seperti dikutip dari laman Kementerian Agama,

Nantinya, Masjid Raya Sheikh Zayed yang berdiri megah di Kecamatan Banjarsari tersebut akan dikelola profesional dari sisi idarah (manajemen administrasi), imarah (aktivitas pemakmuran masjid), dan ri'ayah (pemeliharaan fisik).

"Masjid akan dikelola profesional sebagai pusat peningkatan literasi keagamaan sekaligus pusat diseminasi paham agama moderat, Islam yang damai, toleran, menghargai dan menghormati perbedaan agama, suku, dan budaya," katanya.

Uni Emirat Arab akan membangun Islamic Center

Selain pengelolaan bersama, ditandatangani juga MoU tentang pembangunan Solo Culture Center atau Islamic Center yang terintegrasi dengan Masjid Raya Sheikh Zayed.

Pembangunan itu sepenuhnya akan dibiayai pemerintah PEA. Menurut Kamaruddin, lahan yang digunakan merupakan aset Kementerian Pertahanan yang diserahkan kepada Kementerian Agama.

Pembangunan Islamic Center ini, kata Kamaruddin yang juga Guru Besar UIN Alauddin, untuk memperkuat visi Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yaitu, meningkatkan literasi keagamaan dengan orientasi paham moderat.

“Ada makna toleransi, Islam yang damai, Islam yang toleran, Islam yang menghargai perbedaan, baik berbeda suku, agama, budaya,” ujarnya.

"Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan bukti kerja sama Pemerintah Indonesia dan Persatuan Emirat Arab. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan keragaman di dunia," ungkapnya. 

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo diresmikan November 2022

Masjid Raya Sheikh Zayed diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan pada Senin, 14 November 2022 lalu.

Kamaruddin menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kota Solo sejak peletakan baru pertama Masjid Raya Sheikh Zayed Solo pada 2021. Menurutnya, pengelolaan masjid ini hanya akan berlangsung baik dengan adanya kolaborasi seluruh pihak. 

Hadir dalam penandatanganan kesepakatan tersebut, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib,  Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Musta'in Ahmad, Kakankemenag Kota Solo, Hidayat Maskur, dan Kasubdit Kemasjidan, Akmal Salim Ruhana. 

Hadir pula Imam Besar Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, KH. Abdul Rozaq Shofawi, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Ditandatangani pula kesepakatan pembangunan Solo Cultural Center yang terintegrasi dengan Masjid Raya Sheikh Zayed.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus