Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika koper di bagasi tercatat hilang, penumpang akan mendapat kompensasi dari maskapai penerbangan. Kompensasi yang diberikan bisa berupa penggantian barang kebutuhan dasar seperti perlengkapan mandi dan pakaian selama koper belum ditemukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itulah yang dialami Alaa Tannous dan istrinya, Nancy, ketika terbang dengan Air Canada pada 2022. Ia kehilangan koper saat mendarat di Vancouver. Menurut The Street, 28 Februari 2025, barang bawaan tersebut dikembalikan kepada pasangan asal Toronto tersebut kurang dari 24 jam kemudian. Namun, Tannous meminta kompensasi atas pembelian yang dilakukannya saat barang bawaannya hilang, yang jumlahnya mencapai ribuan dolar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun Air Canada menolak klaim Tannous, Badan Transportasi Kanada (CTA) memerintahkan maskapai tersebut untuk membayar Tannous 2.079 dolar Kanada atau Rp 23,8 juta. Sekarang, giliran Air Canada menggugat Tannous, membawanya ke Pengadilan Federal untuk membatalkan keputusan CTA.
Dilansir dari CBC, Tannous mengaku terkejut atas gugatan tersebut karena ia merasa permintaannya itu cukup adil.
“Sangat mengecewakan melihat maskapai penerbangan, setelah semua uang yang saya belanjakan bersama mereka selama bertahun-tahun, (mereka) mengajukan banding atas klaim sebesar 2.000 dolar Kanada.”
Awalnya, Tannous meminta 3.435 dolar Kanada atau sekitar Rp 39 juta dari maskapai penerbangan, namun ditolak. Sebagai gantinya, maskapai menawarkan kompensasi sebesar $250 atau Rp 2,9 juta untuk menutupi biaya yang diperlukan. Tapi angka itu tidak memuaskan Tannous.
Pengeluaran Dianggap Tidak Wajar
Dalam dokumen pengadilan yang diperoleh CBC, Air Canada mengklaim bahwa Tannous mengajukan pengeluaran yang dianggap tidak wajar oleh maskapai penerbangan karena kehilangan bagasi kurang dari sehari.
Sebuah pernyataan dari Air Canada yang diunggah ke LinkedIn mengklaim bahwa bagasi Tannous dikirimkan ke hotel pasangan itu di Vancouver pada 26 Mei 2022 pukul 9.15 pagi waktu setempat, kurang dari 24 jam setelah para pelancong mendarat di kota tersebut.
Dalam pernyataan tersebut, maskapai penerbangan mengklaim bahwa Tannous menghabiskan 3.435 dolar Kanada untuk perlengkapan mandi, perawatan kulit, dan tata rias; dua pasang celana panjang, tiga kemeja, dan satu gaun; pakaian dalam dan pakaian tidur; serta celana jins, dan dua kaus. Terakhir, Tannous disebut menambah pengeluaran dengan sepatu kets wanita dan koper Tumi bermonogram khusus setelah koper itu dikirim.
Menurut CBC, Tannous mengklaim bahwa ia dan istrinya meninggalkan hotel pada pagi hari sebelum barang bawaan itu tiba tanpa pemberitahuan. Ia juga mengatakan bahwa koper itu dimaksudkan untuk membawa barang-barang pengganti itu kembali ke rumah, tetapi jumlah yang diperintahkan CTA untuk dibayarkan Air Canada tidak cukup untuk menutupi barang bawaan yang baru.
Maskapai Ganti Biaya Kebutuhan Pokok
Meskipun jumlah yang diberikan cukup untuk menutupi kebutuhan pokok saja, Tannous juga mengklaim bahwa, pada saat itu, seorang karyawan Air Canada memberi tahu mereka bahwa mereka dapat mengeluarkan biaya dalam jumlah yang wajar untuk mengganti barang-barang yang hilang.
“Mereka tidak dapat melacak bagasi, jika bagasi tersebut berada di Toronto atau, misalnya, dalam perjalanan,” kata Tannous. “Saya merasa, bagasi tersebut hilang.”
Menurut pedoman Air Canada, maskapai tersebut berjanji akan mengganti biaya yang wajar bagi wisatawan untuk sewa atau membeli barang-barang penting, seperti pakaian, perlengkapan mandi, atau peralatan olahraga, asalkan barang-barang tersebut diverifikasi dengan tanda terima.
CBC melaporkan bahwa biaya maksimum yang dapat dikeluarkan maskapai untuk bagasi yang hilang atau tertunda diperkirakan sebesar 2.400 dolar Kanada. Namun, Air Canada kini mengklaim bahwa Tannous tidak melakukan pembelian secara wajar.
CBC | THE STREET | NEW YORK POST
Pilihan Editor: Cara Mencegah Bagasi Hilang atau Tertukar di Bandara