Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Melesat 39 Detik ke Lantai 89F di Taipei 101

Salah satu gedung tertinggi di dunia, Taipei 101, yang dilengkapi Wind Damper untuk menstabilkan bangunan dari berbagai guncangan.

31 Agustus 2018 | 17.27 WIB

Foto gedung Taipei 101 , sebelum dan sesudah peringatan Earth Hour di Taipei, 28 Maret 2015. Sekitar 7.000 kota dari New York hingga New Zealand akan berpartipasi dalam Earth Hour tahun ini. SAM YEH/AFP/Getty Images
Perbesar
Foto gedung Taipei 101 , sebelum dan sesudah peringatan Earth Hour di Taipei, 28 Maret 2015. Sekitar 7.000 kota dari New York hingga New Zealand akan berpartipasi dalam Earth Hour tahun ini. SAM YEH/AFP/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menyusuri jalan-jalan kota Taipei, Taiwan, akhirnya saya tiba juga di depan salah satu gedung tertinggi di dunia ini, Taipei 101. Berada di pusat Kota Taipei, tepatnya di distrik Xinyi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Gedung yang masuk dalam urutan ke-8 gedung tertinggi di dunia itu, tingginya mencapai 508 meter. Dibangun pada 1999 dan rampung pada 2011. Sesuai dengan namanya terdiri dari  101 lantai. Didesain berupa peti-peti yang disusun bertumpuk,  ternyata arsitektu gedung mengandung filosofi Cina yakni menyimpan dana untuk masa depan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Saya pun bergegas menuju pintu masuk dari gedung yang mempunyai nama asli Taipei World Financial Center itu. Di lantai pertama merupakan pertokoan dengan label-label busana internasional. Di lantai dasar, bahkan ada pasar swalayan yang bisa menjadi pilihan menjadi oleh-oleh, juga kedai kopi dan restoran.

Tiba di lantai 5F dari Taipei 101 Mall tersebut, langsung menuju loket tiket menuju Taipei 101 Observatory. Tiket masuk per orang dibanderol  NT$600, atau setara dengan Rp 287 ribu . Mulai dari lift, saya sudah menemukan keunikan. Tidak seperti umumnya yang melaju lamban dan berhenti setiap lantai. Lift menuju Taipei 101 Observatory ini melaju dengan cepat. Hanya dalam 39 detik, orang sudah dibawa ke lantai 89F.

Pemandangan kota Taipei dari Taipei 101 Observatory yang terletak di lantai 89F. Tempo/Rita Nariswari

Lantai untuk pengamatan terdiri dari empat lantai. Jadi bila terlihat kerumunan di satu lantai, bisa beralih ke lantai lainnya. Di lantai atas, ada 88F, 89F dan 91F. Lantai 88F yang pertama saya jejaki. Di ruang yang seluruh bagiannya berdinding kaca itu,di beberapa titik dipasang teropong bagi yang melihat gedung-gedung di bawah dengan detail. Dari lantai ini, seluruh sisi dari kota Taipei bisa terlihat. Di lantai ini, wisatawan juga bisa mendapat informasi desain dan proses pembangunan gedung.

Ada pula peta elektronik yang menunjukkan lokasi objek-objek wisata di bawah sana, lengkap dengan informasi detailnya. Di salah satu pojok ruangan, ada lantai cermin. Pengunjung bisa melihat ke bawah dengan cermin berlapis-lapis tersebut. Saya pun tergeli-geli melihat potret diri sembari sedikit takut melihat bayangan nun jauh di bawah.

Wind Damper yang diletakkan di lantai 88 Taipei 101 merupakan batu pendulum seberat 800 ton itu akan menstabilkan menara saat ada guncangan akibat gempa, badai dan lain-lain. Tempo/Rita Nariswari

Tak jauh dari pojok lantai cermin, saya menemukan gerbang bertuliskan “Wind Damper”. Sebagai gedung pencakar langit, perlindungan diberikan oleh perangkat peredam yang berasal dari Jepang. Negeri yang kerap dilanda gempa itu menciptakan teknik pendulum sederhana untuk terhindar dari kerusakan hebat akibat bencana alam tersebut.

Cukup dengan meletakkan batu sebagai peredam dalam gedung. Diletakkan di lantai 88, batu pendulum seberat 660 ton dengan diameter 5,5 meter itu akan menstabilkan menara  terhadap guncangan yang timbul akibat gempa, badai, dan angin topan yang sering melanda negeri ini. 

Wind Damper pula yang dimunculkan sebagai ikon dari Taipei 101 yang buka antara pukul 09.00-22.00 tersebut.  Lantai 91F yang dicapai dengan tangga, ada Outdoor Observatory. Tapi hati-hati angin kerap bertiup kencang. Karena itu bila cuaca tidak mendukung, ruang pengamatan di lantai tersebut pun ditutup. Memang waktu yang tepat untuk berkunjung ke gedung ini, saat cuaca cerah. l

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus