Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Memahami Istilah Staycation, Bukan Berarti Liburan dengan Bos Untuk Perpanjang Kontrak Kerja

Media sosial tengah viral mengenai kabar karyawan perempuan di sebuah perusahaan diminta staycation oleh atasan supaya kontrak kerja diperpanjang.

8 Mei 2023 | 20.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi staycation. Foto: @pullmanjakartaindo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial tengah dihebohkan mengenai pemimpin perusahaan yang mensyaratkan bagi karyawan perempuan untuk staycation di hotel dengan atasan supaya kontrak kerjanya bisa diperpanjang. Konon perusahaan yang dimaksud berada di area Cikarang. Hal ini pun menimbulkan sejumlah respons dari warganet, salah satunya salah fokus dengan istilah staycation yang sebelumnya sempat bergaung saat pandemo Covid-19. 

Staycation menambah daftar kosakata baru mengenai tren liburan masa kini yang digemari banyak orang. Bahkan, tidak sedikit masyarakat di belahan dunia, termasuk Indonesia,  yang menjadikannya sebagai gaya hidup kekinian. Staycation seringkali menjadi alternatif untuk liburan singkat tanpa berpergian jauh dan cocok bagi yang tidak memiliki cukup banyak waktu. 

Secara bahasa, staycation diambil dari bahasa Inggris yang terdiri atas dua kata, yaitu stay dan vacation. Stay bermakna tinggal sedangkan vacation adalah kata benda yang bermakna liburan. Sementara dilansir repository.unair.ac.id, staycation adalah situasi seseorang yang memutuskan untuk melakukan kegiatan berlibur (vacation) di area sekitar tempat tinggalnya. 

Umumnya, staycation diakukan dengan menginap di hotel yang berlokasi di kota atau area seseorang tinggal. Liburan singkat tersebut diisi dengan menikmati fasilitas yang disediakan oleh hotel tersebut, seperti kolam renang, restoran, fasilitas permainan anak, dan lain sebagainya sehingga liburan bisa dinikmati tanpa harus berpergian jauh. 

Dikutip youmatter.world, kemunculan staycation sebagai alternatif liburan pertama kali pada 2008 ketika krisis melanda Amerika Serikat. Hal ini membuat banyak rumah tangga terpaksa membatasi pengeluarannya, termasuk  membatasi anggaran liburan keluarga. Minimnya pemasukan untuk bepergian ke luar negeri adalah penyebab banyak orang mulai kembali  menemukan lingkungan terdekat sebagai alternatif mengisi waktu luang. 

Dilansir worldpackers.com, bersamaan dengan itu, kesadaran akan dampak lingkungan dari pariwisata, terutama polusi dari transportasi, juga mulai meningkat. Begitu pula persepsi bahwa beberapa kota utama (di luar negeri) semakin padat akan orang sehingga mencari jenis liburan lain terdekat pun dilakukan. Dengan staycation, masyarakat tidak perlu paspor, penerbangan mahal, visa atau kebutuhan lain ke luar negeri untuk melepas penat. 

Pilihan Editor: Viral Ajakan Staycation untuk Perpanjangan Kontrak Kerja, Puan Maharani: Usut dan Hukum Berat Pelaku

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus