Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Mengenal Macam-macam Baju Adat Bali, Ragamnya?

Baju adat Bali dibedakan berdasarkan jenis kelamin, kegiatan yang dilaksanakan, hingga status sosial pemakainya.

8 September 2022 | 09.33 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana bertolak ke Kuala Lumpur dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis sore, 8 Agustus 2019. Jokowi tiba di Kuala Lumpur, Malaysia dengan mengenakan baju adat Bali yang tampak serasi dengan sang istri, Iriana Jokowi, yang mengenakan pakain berwarna senada. facebook.com/Jokowi
Perbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana bertolak ke Kuala Lumpur dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis sore, 8 Agustus 2019. Jokowi tiba di Kuala Lumpur, Malaysia dengan mengenakan baju adat Bali yang tampak serasi dengan sang istri, Iriana Jokowi, yang mengenakan pakain berwarna senada. facebook.com/Jokowi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Denpasar -Selain keindahan alamnya, pulau Bali juga identik dengan budayanya yang sangat kental termasuk baju adat.

Hal ini bisa dilihat dari bentuk bangunan, kesenian, hingga pakaian adat Bali yang dikenakan sehari-hari.

Melansir buku Mengenal Pakaian Adat Nusantara oleh Apri Subagiyo, orang Bali jaman dahulu sebenarnya memiliki kebiasaan tidak memakai baju. Kebiasaan tersebut kemudian berubah karena masuknya pengaruh dari luar.

Pada saat Belanda menjajah Indonesia, orang Bali yang menjadi pegawai atau ambtenaar telah mengenakan baju berupa jas tutup dan kemeja. Pelengkapnya adalah kain batik sebagai kemben, destar.

Kain yang digunakan sebagai bagian dari pakaian adat Bali terdiri dari berbagai jenis, yakni songket, prada, endek, batik, dan sutra. Selain itu, ada pula kain yang terkenal dengan keunikan dan keindahannya, yakni geringsing.

Dilansir dari buku Pakaian Adat Nusantara karya Abdul Manan Halim, pakaian adat di masing-masing daerah di Bali memiliki ciri khas tersendiri. Meskipun sekilas tampak sama, namun jika dilihat secara mendetail maka akan tampak perbedaan pakaian dari masing-masing daerah tersebut.

Ahli tata rias Bali, A.A. Ketut Agung, mengelompokkan ragam hias pakaian adat Bali menjadi 4, yakni :

  1. Ragam hias yang berbentuk tumbuh-tumbuhan
  2. Ragam hias yang berbentuk binatang
  3. Ragam hias yang berbentuk garis-garis simetris
  4. Ragam hias yang berbentuk prembon

Secara pragmati, pakaian adat Bali juga bisa dikelompokkan menjadi dua, yakni :

  1. Pakaian untuk upacara adat
  2. Pakaian untuk upacara keagamaan

Saat melakukan upacara potong gigi atau pernikahan, masyarakat Bali biasanya menggunakan kain tenunan.

Pakaian pria terdiri dari udeng atau destar sebagai ikat kepala, saput (kapuh), dan kemben (wastra). Corak pakaian yang dikenakan dapat menggambarkan status sosial pemakainya.

Terdapat tiga jenis baju adat Bali bagi pengantin, yakni nista, madya, dan utama atau yang dikenal pula dengan payes agung. Perbedaan dari masing-masing pakaian terletak pada bahan yang digunakan. Untuk tingkat utama, keseluruhan pakaian dibuat dari bahan perada.

SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga : Novia Bachmid Tampil dengan Beragam Baju Adat di Video Wonderland Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus