Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X turut menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada serentak di Kota Yogyakarta, Rabu 27 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sultan memberikan hak suaranya di TPS 6 Panembahan, Keraton Yogyakarta bersama istri, anak hingga cucunya. Tempat Sultan HB X dan keluarga mencoblos sendiri dikenal sebagai Ndalem Tjokronegaran atau Cokronegaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suasana mewah sangat terasa di TPS yang bersebelahan dengan Keraton Yogyakarta itu. Para petugas yang berjaga pun menggunakan baju peranakan.
"Semoga saja, Pilkada ini bisa berjalan lancar sampai selesai. Harapan saya, masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya secara baik, sehingga bisa tetap aman, nyaman, sukses,” ujar Sultan, usai menggunakan hak pilihnya.
Bangunan bernuansa klasik
Lokasi TPS Sultan mencoblos berada di bangunan yang masih kental dengan nuansa klasik namun elegan khas Keraton. TPS itu menghadap taman yang luas dan asri. Bangunannya didominasi pilar-pilar penuh ukiran warna putih emas, ornamen dinding, lampu kristal, kaca, pintu serta jendela yang berukuran besar menambah anggun bangunan satu lantai yang juga bernuansa lebih modern itu.
Suasana pendapa tempat penempatan bilik suara di bangunan itu juga sangat lega. Ini membuat Sultan serta keluarganya yang mengantre menggunakan hak pilihnya di lokasi itu berasa adem. Seolah, masih berada di dalam komplek keraton.
TPS 6 Panembahan, Keraton Yogyakarta yang juga dikenal dengan Ndalem Tjokronegaran, tempat Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X menggunakan hak pilih bersama istri, anak dan cucunya pada Rabu 27 November 2024. Dok.istimewa
Seperti diberitakan sebelumnya, Lurah Panembahan, Kecamatan Keraton, Yogyakarta saat itu, Purnama mengungkap bangunan tempat Sultan HB X mencoblos itu sebelumnya bernama Ndalem Joyokusuman. Kemudian berubah menjadi Cokronegaran saat berpindah pemilik.
Nama Ndalem Joyokusuman merujuk nama adik Sultan HB X, Gusti Bendara Pangeran Hario (GBPH) Joyokusumo yang sudah mangkat atau meninggal dunia di penghujung tahun 2013 silam. Lalu bangunan itu berubah namanya menjadi Ndalem Cokronegaran, setelah dimiliki Kanjeng Pangeran Hario Cokrohadiningrat yang lebih banyak bermukim di Jakarta.
Bambang Widjanarko, pengelola Ndalem Cokronegaran saat itu juga menambahkan, rumah itu memiliki luasan tanah 1900 meter persegi dengan luas bangunan utama sekitar 900 meter. Bagian-bagian ruang bangunan itu seperti rumah adat Jawa atau Joglo. Meliputi ruangan pringgitan, emper (teras), pendhapa (ruang tamu), senthong kiwa (kamar tidur bagian kiri), senthong tengen (kamar tidur bagian kanan).
Bambang menuturkan, rumah tersebut telah digunakan sebagai TPS sejak pemilu pertama tahun 1955. Sehingga jika kini rumah itu kembali digunakan sebagai TPS di area Keraton Yogyakarta, seperti mengulang tradisi.
“Jadi seperti tradisi yang diteruskan, rumah ini sejak pemilu pertama atau masa Sultan HB IX juga selalu digunakan sebagai TPS di area Keraton, meski sudah ganti pemilik,” ujarnya pada Juli 2019.
Pilkada tetap kondusif
Pasca menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2024 ini, Sultan HB X enggan membeberkan siapa pasangan calon walikota - wakil walikota Yogyakarta yang ia pilih. "Saya sudah menggunakan hak pilih saya tapi saya tidak bisa mengatakan nyoblos nomor berapa," kata Sultan.
Pilkada Kota Yogyakarta 2024 diikuti tiga pasangan calon. Yaitu Afnan Hadikusumo- Singgih Raharjo, Hasto Wardoyo- Wawan Hermawan, serta Heroe Poerwadi - Sri Widya Supena.
Menariknya, dalam Pilkada Kota Yogyakarta ini, ada keluarga Keraton Yogyakarta yang ikut terjun menjadi anggota partai dan tim sukses calon walikota Yogyakarta yang berbeda. Mereka adalah Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo atau Gusti Marrel, cucu Sultan yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Gerindra DIY.
Selain itu ada pula Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Purbodiningrat, politisi PDI Perjuangan yang juga menantu Sultan HB X yang juga suami Gusti Kanjeng Ratu Maduretno, putri ketiga Sultan.
Dalam Pilkada Kota Yogyakarta ini cucu dan menantu Sultan menjadi tim sukses dari calon walikota yang berbeda. Jika Gusti Marrel bersama koalisi Partai Gerindra mendukung pasangan Afnan Hadikusumo-Singgih Rahardjo. Adapun KPH Purbodiningrat dalam Pilkada Kota Yogyakarta ini merupakan Ketua Tim Pemenangan pasangan calon walikota-wakil walikota Hasto Wardoyo- Wawan Harmawan.
Siapapun nanti calon walikota yang terpilih, Sultan mengatakan ia hanya berharap suasana tetap kondusif. Pilkada yang jujur dan adil diharapkan terselenggara dengan baik di DIY. Kepada pemimpin terpilih, Sultan berpesan agar melaksanakan amanah masyarakat dengan baik. “Saya berharap pilihan itu betul-betul bisa membawa aspirasi masyarakat,” katanya.