Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasar Seni Ancol mengadakan diskusi daring bertema Pemulihan Bersama di Ruang Seni Budaya pada Senin, 18 Mei 2020 pukul 10.00 WIB. Diskusi tersebut akan menghadirkan para pengelola ruang kesenian dan budaya di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Pasar Seni Ancol, Mia Maria mengatakan diskusi ini diadakan untuk membicarakan peran ruang seni budaya dalam proses pemulihan masyarakat dari trauma dan dampak pandemi Covid-19. "Wabah corona menyebabkan acara yang melibatkan banyak orang beralih menjadi virtual," kata Mia Maria, Senin, 11 Mei 2020. Dengan begitu, para pelaku seni budaya harus lebih kreatif mencari beragam cara agar tetap aktif berkegiatan dan memberikan peran positif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam diskusi Pemulihan Bersama di Ruang Seni Budaya, Mia Maria mengatakan, akan membahas berbagai topik seputar strategi baru pengelolaan ruang seni. "Bagaimana protokol baru menyiapkan pengelolaan ruang seusai wabah corona," katanya. Hal lain yang juga penting adalah kebutuhan ruang arsitektur di ruang publik dan mengidentifikasi kebiasaan baru setelah pandemi Covid-19.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti diskusi tersebut dapat mendaftar melalui tautan bit.ly/diskusionlinepasarseniancol secara gratis. Pembicara yang dihadirkan antara lain Kartika Jahja, pendiri Ruang Selatan dan Bersama Project yang merupakan yayasan untuk intervensi kreatif kesetaraan gender. Kartika menyediakan ruang bagi pemberdayaan kaum minoritas lewat dialog dan ekspresi kreatif. Dia juga pernah terpilih sebagai 100 BBC Women 2016.
Ada pula David Irianto, pendiri Greatmind.id dan Simpul Group. David juga salah seorang kurator IdeaFest, TEDxJakarta dan Pear Press. Dia berkecimpung sebagai kurator konten untuk Idea-X Surabaya, Asia Pacific Media Forum 2018 dan beberapa kegiatan lainnya.
Imelda Akmal, pendiri Imelda Akmal Architecturural Writer (IAAW) Studio juga akan hadir dalam diskusi itu. Lulusan Architectural Association School of Architectures di Inggris ini meriset tentang kebutuhan ruang dan menulis buku tentang arsitektur dan interior Indonesia.