Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan sektor pariwisata di Kepulauan Riau. Salah satunya melalui rencana kebijakan pembukaan travel bubble.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami janji dengan gubernur akan lakukan pengembangan-pengembangan, mulai pariwisata halal, pembukaan Bintan kembali dalam travel bubble yang terus kita ciptakan percepatannya," kata Sandiaga dalam pembukaan Gebyar Melayu Pesisir yang digelar BI Kepri secara virtual, Senin, 23 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan kebijakan travel bubble, dua negara yang terlibat perjanjian dapat membuat sebuah koridor perjalanan. Warga negara masing-masing bisa berkunjung tanpa kewajiban karantina.
Pemerintah sebelumnya telah menyiapkan kawasan wisata Bintan dan Batam di Kepulauan Riau untuk travel bubble dengan Singapura. Namun rencana tersebut tertunda karena kasus Covid-19 yang sempat naik di kedua negara.
Selain travel bubble, Sandiaga mendorong pengembangan UMKM di Kepri untuk peningkatam kualitas wisata di sana menjelang travel bubble. Program UMKM itu akan disinergikan dengan berbagai program Kemenparekraf seperti Bangga Buatan Indonesia dan gerakan Bangga Berwisata Indonesia.
Gebyar Melayu Pesisir yang digelar BI Kepri bisa mendorong UMKM sebagai kekuatan baru dan simbol pengembangan ekonomi nasional. "Saya melihat kebangkitan ekonomi kita akan dimotori UMKM," kata Sandiaga.
Dalam kegiatan itu, dua perwakilan pelaku usaha Bintan dan Batam menandatangani deklarasi kesiapan destinasi pariwisata menyambut travel bubble, yaitu ketua Asosiasi Nongsa Sensation Andi Fong dan GM Bintan Resort Cakrawala Group Abdul Wahab.
Kepala Perwakilan BI Kepri Musni Hardi K Atmaja menyatakan pihaknya sengaja memasukkan deklarasi kesiapan destinasi wisata sebagai bagian dari Gebyar Melayu Pesisir sebagai bentuk dorongan dalam menyambut kebijakan travel bubble. "Keduanya pilot project ekosistem CHSE," kata dia.