Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Proses pencarian terhadap dua warga negara asing atau WNA yang terseret ombak di Diamond Beach, Nusa Penida, Klungkung, Bali dihentikan setelah 9 hari. Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan belum menemukan korban yang merupakan warga negara Jerman dan Austria itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami selalu berkomunikasi dari awal (dengan para pihak) dari awal kejadian ini sampai hari kesembilan baik dengan keluarga, sahabat, termasuk dengan konsulat dan semuanya kooperatif dan memahami tugas kami, mereka juga menghargai regulasi yang ada di Indonesia,” kata Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada dalam keterangannya, Rabu, 11 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua WNA yang masing-masing berinisial YC dan MM itu dilaporkan hilang terseret ombak di Diamond Beach pada Selasa, 3 Januari lalu. Upaya pencarian pun langsung dilakukan oleh tim SAR gabungan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, warga dan aparat di Nusa Penida.
Area pencarian juga diperluas sampai ke Manta Point, Crystal Bay dan sampai mendekati perbatasan Selat Lombok. “Kami tidak berhenti sampai di situ, kami juga membagi informasi (WNA hilang) ke kapal-kapal yang melintas agar saat mereka melihat (keberadaan dua WNA) agar share ke kami,” kata Gede.
Tim SAR gabungan juga menyisir area darat terutama di pesisir Diamond Beach dan memantau dari atas tebing. “Kami berupaya semaksimal mungkin menyisir bibir pantai dan atas-atas tebing, karena (dari ketinggian) kami bisa melihat (kemungkinan) korban mengambang atau mengapung di laut,” kata Gede.
Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida Cakra Negara pada hari ketujuh pencarian menyampaikan penyisiran dilakukan ke arah selatan sampai dengan selatan Lombok. Luas area pencarian mencapai 7,38 nautical mile persegi.
Namun, berbagai upaya tim SAR gabungan itu belum membuahkan hasil. Dua WNA itu belum ditemukan hingga proses pencarian dihentikan.
Gelombang tinggi di Bali
Beberapa pekan belakangan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) selalu memberikan peringatan dini mengenai cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan gelombang tinggi dan angin kencang. Fenomena alam itu dapat membahayakan jika tidak diwaspadai.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho menyebutkan tinggi gelombang laut di Bali sampai 13 Januari diprediksi mencapai 2 meter atau lebih. “Tinggi gelombang laut di perairan utara Bali berkisar 0,5–1,25 meter, di perairan selatan Bali 1–3 meter, di Selat Bali 0,5–3 meter, dan di Selat Lombok 0,5–3 meter,” kata dia.
BMKG pun mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat agar mewaspadai gelombang tinggi 2 meter atau lebih di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, perairan selatan Bali, dan Samudera Hindia di bagian selatan Bali. Gelombang tinggi perlu diwaspadai oleh mereka yang beraktivitas di sekitar pantai. Pantai di Bali sendiri biasanya menjadi tujuan wisata yang populer bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.