Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banyuwangi - KabupatenBanyuwangi telah merancang sejumlah paket wisata bagi wisatawan yang berniat menghabiskan libur panjang di kota di ujung Timur pulau Jawa ini, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Libur panjang selama lima hari akan berlangsung dari Rabu, 28 Oktober sampai Ahad, 1 November 2020. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda menjelaskan bahwa Banyuwangi tengah menggiatkan konsep wisata staycation.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berkolaborasi dengan para pelaku seni, kini penginapan wisatawan akan dilengkapi atraksi seni budaya setiap akhir pekan. Wisatawan tetap bisa liburan menikmati atraksi seni meski hanya tinggal di hotel.
"Di musim pandemi ini terdapat kecenderungan wisatawan ingin berlibur tapi mengurangi aktivitas di luar. Untuk mengakomodir ini, kami menggandeng menajemen hotel agar menyediakan panggung seni di areanya," kata Bramuda, Senin, 26 Oktober 2020..
Pemkab, kata Bramuda, akan menyewa sanggar seni untuk pentas di hotel-hotel. "Ke depannya, kami akan meminta manajemen hotel untuk melakukan serupa dengan menggandeng sanggar seni yang berbeda setiap minggunya," ujarnya.
Konsep ini, kata Bramuda, selain bermanfaat bagi wisatawan untuk tidak terlalu banyak beraktivitas di luar, sekaligus untuk menjaga pendapatan seniman yang selama ini tidak bisa berkarya karena pembatasan aktivitas selama pandemi.
"Selain itu, hotel-hotel juga kami arahkan untuk menawarkan paket city tour, berkeliling kota Banyuwangi. Karena di kota sendiri banyak tempat bersejarah, juga pantai-pantai yang tidak kalah cantiknya untuk dikunjungi," kata Bramuda.
City tour yang ditawarkan antara lain Pendopo Banyuwangi yang di dalamnya terdapat sumur yang terkait dengan Legenda Putri Sritanjung yang menjadi cikal bakal nama Banyuwangi. Lalu ada, Asrama Inggrisan yang berdampingan dengan Kantor Pos peninggalan Belanda.
Penari Gandrung tampil pada acara Banyuwangi Weekend Simulasi New Normal di Gesibu Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu 15 Agustus 2020. Acara simulasi adaptasi kebiasaan baru oleh asosiasi pekerja seni budaya Banyuwangi itu, untuk membangkitkan kembali geliat ekonomi pekerja seni. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Di sekitar kawasan itu juga ada Lorong Bambu yang instagrammable. Tak jauh dari situ, wisatawan juga bisa berkunjung ke Pantai Boom yang sangat keren.
"Banyuwangi sendiri juga menyediakan angkutan wisata gratis menuju destinasi andalan. Seperti Damri yang menyediakan transportasi ke Kawah Ijen, Alas Purwo. Pemkab juga menyediakan bus gratis pula ke lokasi wisata seperti Pulau Merah, juga Ijen," kata Bramuda.
Semebtara itu, untuk memastikan protokol kesehatan berjalan, Bramuda mengatakan pihaknya telah menyusun protokol kesehatan secara ketat di sektor pariwisata sejak awal masa adaptasi kebiasaan baru. Salah satunya adalah sertifikasi guide, hotel, restoran dan warung makan yang dikeluarkan oleh Satgas Covid-19.
“Ini memudahkan wisatawan mencari destinasi dan warung rakyat yang sehat dengan protokol Covid-19. Begitu juga hotel dan homestay yang seluruh prosesnya sudah memenuhi standar kesehatan juga diberikan sertifikasi. Semua yang sudah tersertifikasi tersaji di aplikasi banyuwangitourism. Tinggal download aplikasinya saja,” kata Bramuda.
Selain itu, di sejumlah destinasi dipasang kamera pemantau (CCTV) guna memastikan protokol kesehatan betul-betul dijalankan. Petugas akan memantau dari kamera mengenai pengunjung mana yang kurang taat protokol kesehatan.
"Satgas juga akan turun lapangan untuk memastikan protokol Covid-19 dijalani dengan baik. Kami ingin menyajikan wisata yang aman dan bersih, namun juga sehat," kata Bramuda.