Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Youtuber sekaligus aktivis sosial Pratiwi Noviyanthi akhir-akhir ini menjadi sorotan usai dilaporkan oleh Agus Salim, korban penyiraman air keras, ke Polda Metro Jaya pada Sabtu, 19 Oktober 2024. Novi, sapaan akrabnya, dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik. Padahal, sebelumnya Novi telah membantu Agus mengumpulkan donasi untuk biaya pengobatannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi menyebutkan Agus Salim melaporkan Novi karena merasa mendapat ancaman serta dituduh menyelewengkan uang donasi yang telah diberikan senilai Rp 1,5 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini bermula dari unggahan YouTube Novi yang mengaku menemukan indikasi penyalahgunaan dana tersebut oleh Agus. Dana donasi itu tidak sepenuhnya digunakan untuk pengobatan Agus yang kini sudah tidak bisa melihat, melainkan dibagikan Agus kepada keluarganya.
Agus korban penyiraman air keras dan Novi. YouTube/Denny Sumargo
Mengetahui dugaan penyelewengan dana itu, masyarakat yang berdonasi untuk Agus pun merasa tidak rela dan meminta agar uang dikembalikan. Akhirnya, Novi mengambil jalan untuk menarik uang tersebut dari Agus dan menyimpannya di Yayasan Peduli Kemanusiaan milik Novi. Ini dilakukan agar penggunaan uang tersebut lebih diawasi.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Pratiwi Noviyanthi yang dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik oleh orang yang telah dibantunya mendapatkan donasi? Berikut rangkuman informasi selengkapnya.
Profil Pratiwi Novianthi
Pratiwi Novianthi atau yang akrab disapa Novi adalah seorang penggiat media sosial dan aktivis sosial yang lahir di Jakarta pada 1990. Perempuan berdarah sunda ini merupakan mantan pramugari di salah satu maskapai penerbangan di Indonesia. Dia berhenti dari pekerjaannya saat masa pandemi Covid-19.
Sebagai aktivis sosial, Novi juga aktif di media sosial, seperti Instagram, YouTube, dan TikTok. Dia kerap membagikan video dan potret ketika dirinya berinteraksi dengan masyarakat. Nama Novi sendiri mulai dikenal masyarakat setelah kerap menjadi donatur dan membagikan bantuan untuk Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Kegiatan kemanusiaan yang dibagikan Novi pun menyita perhatian publik. Dia juga kerap diundang untuk menjadi pembicara di sejumlah program podcast untuk membagikan pengalamannya membantu orang-orang yang membutuhkan.
Novi kemudian mendirikan yayasan sosialnya sendiri yang diberi nama Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan. Melalui yayasan itu, Novi membuka donasi untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
Pratiwi Noviyanthi. Instagram
Di media sosial Instagram, akun milik Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan telah diikuti oleh lebih dari 13,3 ribu pengikut. Akun itu selalu membagikan bukti penyaluran donasi dari masyarakat kepada orang-orang yang membutuhkan.
Novi juga memiliki akun promosi, @pny.promotion, yang kerap membagikan video-video singkat ketika Novi sedang berkeliling pelosok Indonesia untuk mencari orang-orang yang membutuhkan. Namun akun tersebut terakhir kali aktif pada 21 Juli 2023 lalu.
Di platform YouTube, Novi memiliki saluran bernama Pratiwi Noviyanthi. Sama seperti akun media sosialnya, kanal YouTube Novi juga berisi perjalannya dalam membantu orang-orang yang membutuhkan. Di kanal YouTube-nya, dia telah memiliki lebih dari 5,36 juta pelanggan dengan lebih dari satu miliar tayangan.
Meski dikenal sebagai aktivis sosial, namun Novi juga tak luput dari kontroversi. Pada 2023 lalu, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang pernah menjemput “paksa” bayi-bayi dari para penyintas orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang menjadi anak asuh Youtuber Pratiwi Noviyanthi. Penjemputan itu dilakukan Dinsos karena pihak yayasan Novi tidak memiliki legalitas yang jelas.
Novi juga disebut tidak melakukan prosedur yang benar ketika mengadopsi anak-anak dari penyintas ODGJ. Menanggapi hal itu, Novi mengungkapkan bahwa dirinya sudah beberapa kali mengajukan perizinan, namun tidak ada respons dari pihak Dinas Sosial. Bahkan, selama merawat anak-anak tersebut, dia tidak pernah mendapat bantuan apapun dari Dinsos. Pada akhirnya, bayi-bayi yang dirawat Novi pun dibawa oleh Dinsos dan dirawat di bawah naungan Kementerian Sosial.
RIZKI DEWI AYU | DINDA SHABRINA berkontribusi dalam penulisan artikel ini.