Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Salju di Gurun Sahara, Para Penjelajah Ini Menemukan Pesona Lain

Gurun Sahara memiliki banyak pesona sehingga tak sedikit penjelajah yang mengarungi padang pasir terbesar di dunia itu.

12 Januari 2018 | 16.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gurun Sahara. sci-news.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salju setinggi 40 sentimeter turun di Gurun Sahara, bagian Aljazair, dan menyelimuti bukit-bukit pasir itu. Salju mulai jatuh di kota Ain Sefra pada Minggu, 7 Januari 2018, dini hari dan membuat anak-anak berseluncur menuruni lereng.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ini adalah "kedatangan" salju yang ketiga dalam 40 tahun terakhir di tempat yang terkenal dengan “Gerbang Gurun” itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sahara adalah padang pasir terbesar di dunia dengan daerah seluas 9 juta kilometer persegi. Kawasan ini membentang dari Mauritania di sebelah barat hingga ke Mesir sebelah timur. Sepertiganya berupa pasir dan sisanya adalah dataran kosong berbatu-batu.

Pada abad ke-18, beberapa penjelajah tercatat pernah singgah di Sahara. Tahun 1820-an, penjelajah Skotlandia bernama Hugh Clapperton dan Walter Oudney, serta seorang tentara Inggris bernama Dixon Denham menyeberangi Sahara dan berteman dengan para pemimpin Arab.

Penjelajah Sahara lainnya yang dikenal sebagai penjelajah Benua Afrika yaitu David Livingstone. Dia adalah penjelajah dan misionaris Inggris. Dia berkelana sejauh hampir 50 ribu kilometer di Afrika dari tahun 1841 hingga kematiannya pada 1873. Dia hilang secara misterius tahun 1866. Dia ditemukan oleh penjelajah oleh Amerika Henry Morton Stanley tahun 1871.

Pesona gurun Sahara sebagai padang pasir terluas itu tak luntur hingga abad-abad berikutnya, termasuk di zaman modern. Gurun ini bahkan menjadi tempat berpacu petualang mobil off road atau menjadi jalur pelari maraton.

Perempuan cantik asal Wales, Maria Leijerstam, mengikuti perlombaan Marathon des Sables, yaitu berlari maraton selama 7 hari di gurun Sahara. Maria menjadi satu-satunya wanita dari 6 traveller yang masuk dalam daftar traveller yang inspiratif dan punya perjalanan tidak biasa menurut situs BBC Travel, 2015.

Maria bukan sembarang wanita, karena dialah wanita pertama yang menjelajahi Kutub Selatan dengan naik sepeda. Maria yang berusia 39 tahun ini sangat menyukai aktivitas-aktivitas yang memacu adrenalin dan menguras keringat.

Selain di Sahara, dia juga pernah bersepeda mengelilingi Selandia Baru selama 23 hari lamanya dan naik sepeda menjelajahi Danau Baikal sejauh 600 kilometer. Berikutnya, Maria acap kali ikut perlombaan sepeda dan maraton di Inggris, Portugal, dan Swedia.

BERBAGAI SUMBER

Baca juga:

–– ADVERTISEMENT ––

 

Indonesia Peringkat Tiga Sebagai Destinasi Wisata Muslim

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus