Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Sandiaga Dorong Masjid Bersejarah Dikembangkan Jadi Destinasi Wisata

Menurut Menparekraf Sandiaga Uno, seiring dengan perkembangannya, masjid bisa menjadi daya tarik wisata.

18 Februari 2021 | 07.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Umat muslim mengikuti pengajian Ramadan di serambi Masjid Agung Demak, Bintoro, Demak, Jawa Tengah, 20 Mei 2018. Masjid yang didirikan Raja Demak Raden Patah bersama Sembilan Wali (Wali Songo) yang sekaligus berperan sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke-15 tersebut menjadi sentra kegiatan peribadatan serta keagamaan warga setempat maupun luar kota terutama pada bulan suci Ramadan. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menilai masjid bersejarah di Indonesia bisa dijadikan sebagai destinasi wisata baru yang menarik wisatawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sejarah mencatat hadirnya kota-kota yang ada di Indonesia menjadikan masjid sebagai komponen pembentuk peradaban, ditandai adanya masjid-masjid bersejarah di Indonesia, salah satunya Masjid Saka Tunggal di Banyumas," kata Sandiaga pada Webinar "Masjid Sebagai Basis Pemberdayaan Ekonomi Umat" yang diselenggarakan oleh MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah) TV di Semarang, Rabu, 17 Februari 2021.

Selama ini, kata Sandiaga, umumnya masjid menjadi tempat ibadah. Namun seiring dengan perkembangannya, masjid bisa menjadi daya tarik wisata.

"Program yang dapat dikembangkan adalah wisata sejarah, wisata religi. Saya ingin mendukung wisata religi sebagai bagian dari heritage tourism, seperti Masjid Agung Demak, Masjid Agung Banten yang merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia," kata Sandiaga.

Ia pun meminta seluruh pihak untuk ikut berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi untuk menjadikan masjid sebagai daya tarik wisata ekonomi kreatif.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen sepakat dengan ajakan Sandiaga. Menurut dia, potensi tersebut belum digarap maksimal khususnya oleh masjid-masjid yang ada di Jawa Tengah.

"Kita masih punya PR besar, yang mana masjid yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta belum mampu menarik daya tarik wisatawan. Oleh karena itu, perlu dikenalkan kepada masyarakat khususnya wisatawan," kata Yasin.

Ia pun meminta pengelola masjid menyiapkan diri. Salah satu upayanya meningkatkan lembaga pariwisata agar terkoneksi dengan tempat wisata lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus