Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Hingga pertengahan Oktober 2021, pemerintah pusat baru mengizinkan sejumlah obyek wisata di Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta, yang bisa menggelar uji coba pembukaan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, belum ada satu pun destinasi wisata yang mendapat restu menggelar uji coba. Hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno datang ke Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulon Progo dalam lawatannya ke Yogyakarta pada Senin, 11 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sandiaga Uno menjadi pengunjung pertama di Desa Wisata Nglanggeran, Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, yang sudah tutup selama pandemi Covid-19 yang melanda 1,5 tahun belakangan. ""Desa Wisata Nglanggeran ini menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang Internasional Best Tourism Village yang digelar Organisasi Pariwisata Dunia PBB atau UNWTO," kata dia.
Sebab itu, Sandiaga Uno harus berkunjung ke destinasi wisata yang terkenal dengan gunung api purbanya ini. "Desa ini memiliki wisata edukasi berbasis wisata alam, budaya, dan edukasi dari kearifan lokal dan ada Gunung Api Purba. Ini yang tak boleh dilewatkan," ujarnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat berkunjung ke Desa Wisata Tinalah di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Dok. Istimewa
Pada kesempatan itu, Sandiaga yang hobi olahraga diajak trekking di jalur Gunung Api Purba dengan menaiki 100 anak tangga dan melihat sejarah yang tersimpan di dalamnya. Ketika turun, Sandiaga Uno menuju ke area Embung Nglanggeran dengan menumpang "pajero" alias panas njobo njero. Ini adalah sarana transportasi wisata khas Nglanggeran berupa kendaraan kecil bak terbuka.
Sandiaga Uno mengatakan, Desa Wisata Nglanggeran pantas menyandang destinasi wisata terbaik. Bahkan sebelum masuk nominasi ajang UNWTO, desa ini telah meraih banyak penghargaan nasional maupun internasional. "Salah satunya terpilih menjadi desa wisata berkelanjutan terbaik dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama 12 desa wisata lain di Indonesia," kata dia.
Desa Wisata Nglanggeran pernah menjadi Desa Wisata Terbaik ASEAN pada 2017 dengan konsep Community Based Tourism (CBT). Selama berkunjung ke Nglanggeran, Sandiaga Uno juga menyaksikan kesenian tarian reog khas Nglanggeran yang dibawakan oleh warga Desa Nglanggeran yang rata-rata berprofesi sebagai petani itu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif turut menari bersama warga Desa Wisata Tinalah di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, yang menyambutnya pada Senin, 11 Oktober 2021. Dok. Istimewa
Setelah Kabupaten Gunungkidul, Sandiaga Uno juga mampir ke Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, di mana belum ada destinasi wisata di sana yang buka. Di Kabupaten Kulon Progo, Sandiaga menyambangi Desa Wisata Tinalah, di Kecamatan Samigaluh.
Di desa ini, Sandiaga Uno mencoba satu aplikasi kecerdasan buatan, yaitu Baca Aura. Aplikasi tersebut dikembangkan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tinalah. Aplikasi tersebut mampu membaca aura penggunanya hanya dengan berfoto selfie. Hasil pembacaan aura akan terhubung dengan sifat-sifat tanaman di Desa Wisata Tinalah. "Terobosan lewat aplikasi semacam ini cukup unik dan hasilnya menarik wisatawan," katanya.
Sebelum pandemi, wisatawan datang ke Desa Tinalah untuk berkemah. Namun selama wabah, masyarakat belum boleh membuka aktivitas kemping. Sandiaga Uno berharap warga Desa Wisata Tinalah tidak putus asa dan tetap berkegiatan agar tetap sejahtera.