Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebuah pasar tradisional yang berada di kampung turis, Pasar Prawirotaman Kota Yogyakarta, tengah disiapkan menjadi lokasi belanja turis asing. Di pasar itu, mereka bisa berburu berbagai cinderamata dan kuliner lokal khas Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasar yang berada di Jalan Parangtritis itu, lantai empatnya sudah disulap menjadi lebih bersih dan nyaman. Sehingga para pelapak cinderamata lokal mulai Desember 2020 nanti bisa menjajakan dagangannya. Melayani kunjungan wisatawan mancanegar, yang selama ini doyan nongkrong dan berkumpul di kafe-kafe di sepanjang Prawirotaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan pembenahan Pasar Prawirotaman sehingga berorientasi wisatawan mancanegara tak mengubah identitasnya sebagai pasar tradisional, "Hanya saja dikelola secara modern dengan cara mengintegrasikannya dengan pasar ekonomi kreatif," ujar Heroe, Jumat, 17 Juli 2020.
Staf Ahli Wali Kota Yogya Bidang Perekonomian, Septi Sri Rejeki menuturkan space Pasar Prawirotaman yang dinamai Rumah Ekonomi Kreatif itu, pembangunannya kini sudah terpenuhi 85 persen.
Space itu akan memiliki ekosistem yang terdiri dari 16 sub sektor yang berorientasi pelayanan kebutuhan wisatawan mancanegara. Seperti aplikasi, pengembangan permainan, arsitektur, desain produk, fashion, desain interior, desain komunikasi visual, seni pertunjukan, animasi, video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni rupa, televisi dan radio.
Sampai pertengahan Juli ini, sudah terdata pelaku ekonomi dari 11 sub sektor dan lima lainnya dalam proses pengkajian.
Kedekatan pasar tradisional itu dengan lingkungan wisatawan mancanegara dinilai menjadi nilai tambah untuk pengelolaannya dalam mendukung wisata.
Pemkot Yogyakarta berjanji, agar pasar itu terbentuk sesuai target yakni melayani wisatawan mancanegara. Pemkot juga akan intens melakukan pendampingan, pembiayaan dan pemberian kemudahan akses perizinan.
Pelaku ekonomi lokal yang berorientasi wisatawan mancanegara tidak perlu lagi kerepotan mencari lokasi, untuk menawarkan produknya karena sudah tersentral pada ruang tersebut.
“Lokasi pasar ini berada di kampung wisatawan mancanegara, sehingga sudah semestinya ada pasar tradisional semi modern dengan rumah ekonomi kreatif ini,” ujarnya.
Pasar Prawirotaman Yogya disiapkan menjadi sentra blusukan wisatawan mancanegara. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Ketua Kampung Prawirotaman Sapto Septiatmoko mengaku adanya sentra khusus wisatawan mancanegara di pasar tradisional Prawirotaman itu, diharapkan bisa mengangkat potensi warga sekitar sekaligus meningkatkan kesejahterannya.
“Warga disini sudah terbiasa menjual hasil produknya kepada wisatawan mancanegara, hanya saja sebelumnya space mereka di rumah-rumah yang belum terlalu representatif," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO