Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Sejarah Opera House Sydney yang Diresmikan 50 Tahun Lalu, Awalnya Tidak Disukai

Atap berbentuk cangkang Opera House Sydney telah menjadikannya simbol arsitektur yang menarik lebih dari 10 juta wisatawan setiap tahun.

21 Oktober 2023 | 10.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sydney Opera House. REUTERS/Daniel Munoz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Opera House Sydney atau Gedung Opera Sydney, di Port Jackson (Sydney Harbour), New South Wales, Australia, diresmikan 50 tahun lalu, tepatnya 20 Oktober 1973, oleh mendiang Ratu Elizabeth. Bangunan ini memiliki atap yang unik, berupa serangkaian cangkang yang menjadikannya salah satu bangunan yang paling banyak difoto di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ide pembuatan bangunan ini muncul pada 1947, ketika konduktor tetap Orkestra Simfoni Sydney, Eugene Goossens, merasa ada kebutuhan akan fasilitas musik yang tidak hanya menjadi rumah bagi orkestra simfoni tetapi juga bagi grup musik opera dan kamar di kota ini. Pemerintah New South Wales, dengan Perdana Menteri New South Wales Joseph Cahill, yang setuju bahwa kota ini harus mendapatkan pengakuan sebagai ibu kota budaya dunia, memberikan persetujuan resmi dan pada 1954 membentuk kelompok penasihat, Komite Gedung Opera, untuk memilih lokasi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah itu, diadakan kompetisi yang diikuti oleh 233 arsitek di seluruh dunia sampai akhirnya terpilih Jrn Utzon, seorang arsitek Denmark yang mendesain gedung ini. Menurut kabar, desain pemenang Utzon pada awalnya ditolak, tapi akhirnya dipilih oleh salah satu juri, arsitek Finlandia-Amerika, Eero Saarinen.

Kompetisi ini menarik peserta dari lebih dari 30 negara berbeda. The Brown Book, sebuah dokumen yang menjelaskan kualifikasi kompetisi, mencantumkan beberapa spesifikasi arsitektur: Struktur tersebut memerlukan aula utama dengan kapasitas 3.000 hingga 3.500 orang (tetapi struktur yang telah selesai memiliki kapasitas kurang dari 2.700) dan tempat parkir untuk 100 mobil. Rencana tersebut juga membahas topik-topik seperti ventilasi dan rute keluar. Selain itu, para desainer didorong untuk menggunakan imajinasi mereka, dan penyelenggara tidak membatasi berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk mewujudkan rencana tersebut.

"Hanya gambar hitam putih, berisi denah dan gambar, yang diminta, serta laporan yang harus sesingkat mungkin, hanya menjelaskan hal-hal yang tidak dapat dengan mudah dijelaskan dalam gambar," demikian bunyi kutipan The Brown Book.

Opera House Sydney menghabiskan anggaran secara besar-besaran karena terlambat diselesaikan satu dekade. Awalnya, gedung ini tidak diterima dengan baik oleh Australia. Meskipun demikian, atap berbentuk cangkangnya yang menakjubkan telah menjadikannya simbol arsitektur dan Situs Warisan Dunia UNESCO, menarik lebih dari 10 juta wisatawan setiap tahunnya.

INDIAN EXPRESS | BRITANNICA

Mila Novita

Mila Novita

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus