Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Setelah Berstatus Cagar Budaya, Istana Niat Lima Laras di Kabupaten Batubara akan Direvitalisasi

Istana Niat Lima Laras merupakan peninggalan suku Melayu di Sumatra Utara, didirikan pada 1912.

8 Juni 2024 | 14.03 WIB

Penjabat Bupati Batubara Nizhamul bersama para zuriat usai memasang plang Cagar Budaya di halaman Istana Niat Lima Laras. Foto: Istimewa
material-symbols:fullscreenPerbesar
Penjabat Bupati Batubara Nizhamul bersama para zuriat usai memasang plang Cagar Budaya di halaman Istana Niat Lima Laras. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Medan - Istana Niat Lima Laras di Desa Lima Laras, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatra Utara, ditetapkan sebagai cagar budaya pada Maret lalu. Istana ini akan direvitalisasi dengan harapan mendapat pengakuan dari UNESCO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Istana Niat Lima Laras merupakan peninggalan suku Melayu di Sumatra Utara. Dulu, ada sembilan kerajaan yang masing-masing memiliki istana. Masa revolusi sosial, semua istana dihancurkan, namun istana yang dibangun Raja Lima Laras ke-12, Datuk Matyoeda, selamat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Istana ini didirikan pada 1912, berarti saat ini usianya 112 tahun. Wafatnya Datuk Matyoeda pada 7 Juni 1919 menjadi akhir kejayaan Kerajaan Lima Laras. Raja Lima Laras ke-13, Datuk Muda Abdul Roni, mengakhiri pemerintahannya di istana pada 1923.

Pada masa penjajahan, tentara Jepang masuk ke Asahan dan menguasai istana pada 1942. Masa Agresi Militer kedua, istana kembali ke tangan Republik Indonesia dan menjadi markas Angkatan Laut di bawah pimpinan Mayor Dahrif Nasution.

Jadi Cagar Budaya 

Saat ini, kondisi istana sangat memprihatinkan. Bangunannya keropos di mana-mana, bahkan sebagian sudah runtuh. Keterbatasan dana pemerintah kabupaten membuat istana ini tak tersentuh perbaikan. 

Namun, kini istana ini memiliki harapan setelah mendapat status baru. Penjabat Bupati Batubara Nizhamul mengatakan tak mudah mewujudkan Istana Niat Lima Laras menjadi cagar budaya.

"Perubahan status dari objek wisata melewati banyak upaya. Ini tantangan bagi saya, mewujudkan harapan masyarakat," kata Nizhamul kepada wartawan di Medan, Kamis, 6 Juni 2024. 

Nizhamul mengaku sudah menemui pejabat berwenang di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menurutnya, pihak kementerian sangat mendukung karena istana adalah peninggalan kerajaan yang masih ada zuriat-nya. Putra Melayu ini mengajak semua lapisan masyarakat berpartisipasi mewujudkan harapan ini.

"Ini rasa memiliki terhadap warisan budaya. Pejabat setelah saya, silakan melanjutkan, kami hanya membuka jalan agar situs ini selamat dari kepunahan," ucapnya.

Revitalisasi 

Nizhamul berencana melakukan revitalisasi untuk mengembalikan bangunan Istana Niat Lima Laras ke bentuk semula. Proses konkritnya adalah memperbaiki aspek fisik, ekonomi dan sosial. Dia mengharapkan peran semua pihak untuk semakin sadar dan peduli terhadap pentingnya menjaga dan melestarikan cagar budaya. Juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, khususnya kepada para ahli waris.

"Tanpa dukungan dan kerja sama semua pihak, upaya ini tidak akan berjalan baik. Semoga pemimpin Kabupaten Batubara selanjutnya menggali situs-situs yang ada dan berusaha menetapkannya sebagai cagar budaya," tuntasnya.

Kepala Dinas Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kabupaten Batubara Sapri Moesa yang hadir dalam pertemuan tersebut menambahkan, Istana Niat Lima Laras hampir tidak pernah tersentuh revitalisasi dari beberapa periode kepala daerah.

"Baru kali ini ada upaya nyata merevitalisasi, kepedulian ini harus disambut baik. Bangunan Istana Niat Lima Laras sangat memprihatinkan kondisinya," kata Sapri.

Setelah berstatus cagar budaya, di halaman depan istana kini berdiri plang Pemkab Batubara. Nantinya, kata Sapri, pemerintah pusat bakal memberi bantuan untuk pemugaran. "Mekanismenya akan kita pahami dan patuhi lebih dulu," kata dia.

MEI LEANDHA 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus