Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) membuka kembali jalur pendakian Aik Berik di Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah; dan jalur pendakian Tete Batu di Desa Tete Batu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, mulai Senin, 14 Agustus 2023. Kedua jalur tersebut sempat ditutup karena kebakaran lahan di lereng gunung. Kini kebakaran tersebut sudah dinyatakan padam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dedy Asriady mengingatkan agar lebih bijak menggunakan api ketika memasuki musim angin dan kemarau tahun ini, untuk mencegah kemungkinan potensi terjadinya musibah kebakaran hutan dan lahan. ‘’Sekarang situasinya sudah aman,’’ katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebakaran di area TNGR menghanguskan vegetasi semak belukar, perdu dan pepohonan dengan jenis dominan pohon bangsal dan cemara seluas seluas 205 hektare.
"Satwa terdampak yang ditemukan seekor satwa jenis burung Rengganis mati di hotspot (titik api) 1," kata dia.
Dedy mengatakan bahwa kebakaran ini melibatkan Kepolisian Resort Lombok Tengah melalui Kepolisian Sektor Batu Kliang Utara. ‘’Penyebab kebakaran masih dalam proses pengambilan keterangan saksi-saksi di Polsek,’’ ujarnya.
Saksi-saksi merupakan pengunjung yang diperkirakan berada di lokasi ketika kebakaran terjadi. Berdasarkan pemantauan aplikasi Sipongi, visual CCTV dan laporan Tim Lapangan, kebakaran hutan terjadu pada 4-8 Agustus 2023 dengan luas kebakaran 205 hektare.
TNGR membuka pendakian untuk 700 orang per hari melalui enam pintu masuk, yaitu Senaru 150 orang, Sembalun 150 orang, Torean 100 orang, Timbanuh 100 orang, Tetebatu 100 orang, Aik Berik 100 orang.
Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR Budi Soesmardi mengatakan tiga bulan pertama awal tahun, pendakian ditutup mengingat cuaca hujan.
Selama periode April – Juli 2023, pendakian ke Gunung Rinjani tercatat sebanyak 72.262 orang yang terdiri dari wisatawan asing 16.235 orang atau 22,47 persen dan lokal 56.027 orang. Ini berarti ada naik 77,53 persen dibandingkan sebelumnya. Selain wisatawan, pendakian juga sering dilakukan penduduk yang ingin melakukan ritual dan pengobatan di kolam air panas Aik Kalak. Angka kunjungannya mencapai 32.145 orang.
SUPRIYANTHO KHAFID
Pilihan Editor: Kebakaran Hutan Gunung Rinjani, Ratusan Hektare Lahan Hangus