Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Svargabumi Contoh Destinasi Wisata yang Untungkan Petani, Dipuji Ganjar Pranowo

Pariwisata tak harus menggusur lahan pertanian, hal itu dilakukan oleh Svargabumi. Mempertahankan sawah untuk menciptakan visual yang instagenik.

6 September 2020 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Akhir Agustus lalu, dalam akun Instagram, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memuji destinasi wisata Svargabumi. Wisata persawahan yang lokasinya hanya 3 km dari Candi Borobudur, menjadi contoh pengelolaan destinasi wisata yang menguntungkan semua pihak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam akun @ganjar_pranowo, orang nomor satu di Jawa Tengah itu mengatakan: "Seorang kawan kirim video & cerita dibalik keindahan tempat ini. Ada cerita bisnis yg menarik: “Ini di Magelang! Pemilik sawah sangat diuntungkan karena sawah 0,1 ha disewa 8 jt/th (1 ha 80 jt/th).
Penggarap tetap diperbolehkan menggarap sawahnya dan mendapatkan seluruh hasil padinya semua alias cuma2 (tidak ada bagi hasil dg pemilik lahan,krn sdh disewa oleh investor). Buruh tani dapat pekerjaan rutinitas tiap hari atau harian lepas. Disewa selama 10 th total luas 20 ha. Ini contoh kasus yang menguntungkan bagi petani dan investor tentunya. Ok gak? Siapa pernah ke sini?"

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Svargabumi menjadi bisnis pariwisata, tetap menjadikan petani sebagai tuan di tanahnya sendiri. Lingkungan persawahan yang digarap serius, agar tetap berfungsi sebagai lumbung pangan. Lalu ditata sebagai destinasi wisata, menciptakan trickle down effect bagi warga lokal.

Destinasi wisata itu berada di tengah hamparan sawah dengan latar Bukit Menorreh dan Candi Borobudu. Dengan 22 spot swafoto, membuat Svargabumi cepat merebut hati kalangan milenial dan traveler

Saat pertama menjejakkan kaki di Svargabumi, traveler bakal disambut gebyok yang berfungsi seolah-olah sebagai pintu masuk area persawahan. Dinding berukir dengan pintu berukir, yang biasanya dipakai sebagai sekat antara ruang tamu dan dapur pada rumah-rumah tradisional Jawa itu membuat kesan penyambutan ala Jawa Tengah nan ramah.

Bisa dibayangkan, dengan puluhan spot yang instagenik itu, pengunjung tak habis-habisnya berfoto. Saat yang tepat bertandang ke Svargabumi adalah pagi dan sore hari. Bila sore, Candi Borobudur dan Bukit Menoreh jadi latar senja yang bagus dalam bingkai foto. Sebaliknya, pagi hari membuat Candi Borobudur dan Bukit Menoreh tampak jelas. 

Menurut pemilik Svargabumi, Putranto Cahyono, svarga berarti surga untuk mendefiniskan destinasi wisata yang indah. Menurutnya Svargabumi dirintis sebagai wisata alternatif di sekitar kawasan Candi Borobudur.

Untuk menjangkaunya, destinasi wisata yang berlokasi di sebelah selatan Candi Borobudur itu, traveler mengarah ke Balkondes Ngaran. Bahkan Svargabumi sudah ditandai oleh GoogleMaps. Lokasinya berada di persawahan di pinggir jalan, di perbatasan Dusun Ngaran dan Dusun Gopalan, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur.

Svargabumi destinasi wisata yang memiliki spot yang instagenik, salah satunya dengan memanfaatkan gebyok sebagai spot pembuka. Foto: @svargabumi

Harga tiket masuk dipatok Rp25.000 dan bagi anak-anak Rp15.000. Selama masa pandemi, setiap wisatawan yang masuk diperiksa suhu tubuhnya. Setiap pengunjung diwajibkan mengenakan masker dan menjaga jarak, dan disarankan mencuci tangan di di sepanjang lorong masuk.

Svargabumi dibuka mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB, saban hari kecuali pada Kamis. Sementara untuk hari Sabtu dan Minggu, pengunjung bisa menikmati pemandangan Svargabumi sejak pukul 06.30 sampai matahari menguning atau sekitar 18.00 WIB.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus