Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tahu Sumedang Ini Merantau Hingga ke Kalimantan Timur

Di rest area Balikpapan ke Samarinda atau sebaliknya, terdapat rest area. Di lokasi yang berada di pinggiran hutan itu, terdapat kios tahu Sumedang.

15 Desember 2019 | 11.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rumah Makan Tahu Sumedang di rest area Bukit Soeharto. TEMPO/Abdi Purmono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bontang - Tahu Sumedang identik dengan kuliner Provinsi Jawa Barat. Tapi menemukan tahu Sumedang di Kalimantan Timur, tentu membangkitkan pertanyaan, apakah tahunya selezat di Sumedang?

Mari dicoba. Sebelumnya, wisatawan harus tahu dulu kios-kios yang menjajakan tahu Sumedang, berada di antara Kota Balikpapan dan Samarinda. 
 
Jarak antara dua kota itu, sekitar 115 kilometer atau 3 jam bermobil. Di antara dua kota itu, terdapat tempat istirahat atau rest area. Lokasinya berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto. Luas Tahura ini 61.850 hektare. Pemandangan yang menyita perhatian berupa: Rumah Makan (RM) Tahu Sumedang Samboja. 
 
Secara administratif, RM Tahu Sumedang Samboja berada di tepi Jalan Nasional Soekarno-Hatta alias Jalan Poros Balikpapan-Samarinda atau Jalan Poros Samarinda (tergantung dari arah kedatangan) di Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
 
“Kalau dari Balikpapan, lokasi ini disebut Kilo 50 atau Kilometer 50. Kalau dari Samarinda disebut Kilo 60. Di sini paling ramai mobil dan pengunjung tiap Sabtu dan Minggu atau hari libur. Tapi sehari-harinya juga lumayan ramai, enggak pernah sepi,” kata Sobirin, salah seorang juru parkir yang dijumpai TEMPO, Kamis sore, 12 Desember 2019.
 
Menurut Sobirin, pemilik dan seluruh pekerja di RM Tahu Sumedang asli orang Sunda dari Provinsi Jawa Barat. Seingatnya, pemilik sekaligus pengelola RM Tahu Sumedang bernama Nanang Somantri. 
 
Semula RM Tahu Sumedang Samboja mulai pukul 7 pagi sampai pukul 22.00 WITA (Waktu Indonesia Bagian Tengah). Namun, karena tiap hari banyak konsumen, maka RM Tahu Sumedang buka 24 jam.
 
suasana di Rumah Makan Tahu Sumedang Samboja di Jalan Soekarno-Hatta, Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kaltim. TEMPO/Abdi Purmono
 
 
Beberapa pengunjung mengaku, singgah di RM Tahu Sumedang untuk istirahat, melaksanakan salat, dan makan. Ada beberapa tempat istirahat di kawasan Tahura Bukit Soeharto, tapi RM Tahu Sumedang dipilih karena menunya variatif dan tempat parkirnya luas.
 
“Kami sempatkan istirahat di sini jika ke Samarinda atau Bontang. Bagi saya di sini bukan tempat istirahat biasa karena lokasinya tepat berada di tengah jalan poros Balikpapan-Samarinda. Pilihan lokasinya sangat strategis dan suasananya lumayan asyik,” kata Novi Abdi, warga Balikpapan yang sedang menuju Bontang, Jumat, 13 Desember 2019.
 
Menurut Novi, pengendara mobil pribadi dari Balikpapan biasanya mampir untuk menyegarkan diri karena butuh konsentrasi tinggi, sebelum melintasi jalan nasional berbukit dan berkelok-kelok dalam kawasan Tahura Bukit Soeharto. 
 
Sebaliknya, dari arah Samarinda pengendara mampir untuk menyegarkan diri sebelum melanjutkan perjalanan ke Balikpapan yang konturnya relatif lurus dan membosankan. Jalanan yang panjang dan lurus cenderung membuat pengendara jadi mengabaikan batas kecepatan. 
 
Hal senada disampaikan Poniran, rekan Novi. Bagi pria berusia 49 tahun ini, keberadaan RM Tahu Sumedang Samboja menjadi sangat unik. Menurut Poniran, RM Tahu Sumedang Sambojo dan warung-warung lainnya berada di wilayah administratif Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Idealnya, makanan yang dijual atau ditawarkan kepada masyarakat ialah kuliner khas Kukar.
 
“Faktanya kan tidak begitu. Di sini justru tahu sumedang yang sudah sangat terkenal sebagai kuliner khas Jawa Barat. Tapi hal ini disikapi positif saja bahwa tahu Sumedang di sini justru memperkaya keragaman kuliner Nusantara di Kalimantan Timur, khususnya di Kukar,” ujar Poniran.
 
Tahu jadi merek dagang sekaligus menu andalan utama. Tahunya biasa dijual paketan Rp25.000 (isi 15 potong) sampai Rp30.000 (isi 30 potong). Penjualan potongan tahu juga bisa disesuaikan dengan kemauan pesanan di luar harga paketan. Kalau konsumen beli 10 potong, ya tetap dilayani.  
 
Selain tahu, RM Tahu Sumedang juga menjajakan banyak menu. Menu makanannya antara lain karedok, sop buntut, soto Bandung, ayam goreng, dan karedok. Menu gorengan, antara lain lumpia, pisang keju, gemblong, dan bakwan.  
 
Menurut Sobirin, si juru parkir, RM Tahu Sumedang dulunya merupakan Warung Bambu dan di seberangnya merupakan Rumah Makan Nusa Dua. Dua warung itu kemudian dibeli pengusaha dari Jawa Barat dan diubah jadi RM Tahu Sumedang Samboja. 
 
Berkat kepiawaian sang pemilik, RM Tahu Sumedang Samboja sukses jadi salah satu rumah makan terlaris di Kalimantan Timur, khususnya bagi para pelaju di jalan poros Balikpapan-Samarinda maupun Samarinda-Balikpapan, dua kota terbesar di Kalimantan Timur. 
 
 
Seporsi tahu Sumedang di RM Tahu Sumedang Bukit Samboja, rasanya mirip dengan tahu Sumedang di Jawa Barat. Foto: @kuntoropesona
 
 
Ketenaran RM Tahu Sumedang menginspirasi pengusaha lain mendirikan rumah makan sejenis. 
 
“Sekarang cukup banyak rumah tahu Sumedang. Ada di Samarinda, tapi enggak seramai atau selaris di sini. Apalagi kalau pas Lebaran, di sini pasti jadi lokasi posko atau pos pantau Lebaran sekaligus rest area, di sini tambah ramai,” kata Sobirin.
 
Nah soal rasa, tahu Sumedang yang dijaja di pinggir hutan ini juga lembut, gurih, seperti di daerah asalnya.
 
ABDI PURMONO
 
 
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus