Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tenun Nogo Bali dan Batik Sharma Solo akan diperkenalkan pada delegasi dan tamu undangan acara pertemuan tahunan IMF-World Bank di Paviliun Indonesia. Keduanya adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) binaan Kementerian Koperasi dan UKM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring mengatakan produk UKM unggulan memang akan dipamerkan di Paviliun Indonesia selama acara pertemuan tahunan IMF-World Bank tersebut. "Kami mengusulkan 4 UKM unggulan, dua yang terkurasi adalah tenun Nogo Bali dan batik Sharma Solo,” kata dia di Paviliun Indonesia Nusa Dua Bali, Selasa, 9/10.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun satu UKM, yakni UC Silver mengundurkan diri . UKM yang diajukan sebelumnya menjalani proses kurasi yang dilakukan Sarinah dan lolos dipajang memeriahkan sidang IMF-Wolrd Bank tahun ini. Tenun Nogo Bali dan Batik Sharma dinlai sudah memenuhi standar internasional.
Nogo Bali selama ini dikenal sebagai UKM produsen tenun ikat yang dibuat langsung dengan tangan dan pewarnaan alam. Sementara Batik Sharma Solo adalah produsen batik unik dengan pewarnaan alam dan disain yang diminati pasar.
Meliadi mengatakan Paviliun Indonesia di Nusa Dua akan memberikan gambaran tentang ke-Indonesiaan kepada delegasi dan tamu undangan. "Khususnya tentang bagaimana UKM sebagai bagian dari penggerak ekonomi dan industri di Indonesia," katanya.
Paviliun Indonesia diramaikan oleh para pelaku UKM binaan empat kementerian/lembaga, yakni Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Badan Ekonomi Kreatif. Ikut berpartisipasi pula UKM binaan BUMN-BUMN di Indonesia. Sehingga jumlah keseluruhan ada 64 kabupaten/kota di Indonesia dan berbagai Kementerian dengan total 150 UMKM tampil di dalamnya.
Paviliun Indonesia juga menampilkan berbagai hal tentang pembangunan Indonesia, mulai dari segi pembangunan, bisnis, proyek-proyek strategis nasional, wisata, hingga kekayaan seni budaya serta kerajinan tangan khas Indonesia.
Berbagai faktor pendukung investasi yang dapat menarik para investor menanamkan modalnya di Indonesia juga ditampilkan dalam showcase hall seluas lebih dari 2.000 meter tersebut. Area Paviliun Indonesia terbagi dari beberapa ruangan tematik, seperti BUMN Hall, Area Workshop, Area Pameran, VIP Lounge, Investment Lounge, dan Stage Pavilion atau coffee shop.
ANTARA